Sebagai negara yang kaya akan rempah, Indonesia disebut sebagai “Mother of Spices”. Komoditas rempah yang beragam dari ujung Timur ke Barat dan kualitasnya yang tinggi, banyak negara-negara di dunia yang masih berebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa hingga kini rempah Indonesia masih mampu bersaing dalam persaingan pasar dunia.
Rempah atau bumbu sendiri merupakan tumbuhan yang memiliki aroma atau rasa kuat meskipun digunakan dalam jumlah sedikit. Rempah pada umumnya digunakan sebagai bahan penambah dalam masakan untuk meningkatkan cita rasa dan selera makan calon penikmat.
Selain itu, rempah juga dimanfaatkan sebagai pengawet makanan, pewarna masakan, dan aroma terapi (mengatasi stress dan rileksasi tubuh).
Bumbu atau rempah untuk masakan terdapat dua macam bentuk, yaitu bumbu basah dan bumbu kering. Bumbu basah biasanya berbentuk kental atau pasta, sedangkan bumbu kering berbentuk serbuk.
Bumbu basah cenderung lebih cepat basi daripada bumbu kering karena kandungan airnya lebih banyak daripada dalam bentuk kering. Meskipun begitu, kedua varian tersebut memiliki efek cita rasa yang saman dalam masakan.
Adapun beberapa bumbu atau rempah yang telah tersebar di seluruh Indonesia, yakni sebagai berikut.
- Cengkeh
Tanaman yang ditemukan di Kepulauan Maluku ini menjadi salah satu rempah yang populer dan tergolong mahal di Eropa. Pada mulanya bagian bunga cengkeh digunakan sebagai obat untuk kesehatan gizi. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, cengkeh kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku rokok. Bunga cengkeh merupakan bagian cengkeh paling komersial yang sebagian besar digunakan dalam industri rokok dan hanya sedikit industri makanan. Selain bunganya, cengkeh juga dimanfaatkan dalam bentuk minyak atsiri yang dibutuhkan berbagai industri, seperti industri parfum, kosmetik, makanan atau minuman, armasi, atau obat-obatan. Hingga saat ini cengkeh dapat ditemukan di Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, Riau, Pulau Sulawesi, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta (Siregar, 2021: 137). - Lada
Lada memiliki dua jenis, yaitu lada putih dan lada hitam. Tanaman yang tumbuh di Pulau Bangka Belitung ini menjadi salah satu alasan titik awal bangsa kolonial menjajah Indonesia karena menjadi rempah-rempah yang penting dalam pasar dunia. Sebenarnya, lada diperkirakan berasal dari daerah India yang ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492. Kini lada dapat ditemukan tidak hanya di Pulau Bangka Belitung, namun juga daerah-daerah lain dengan cita rasa khasnya masing-masing. - Kayu Manis
Mengutip dari buku “Rempah, Bumbu, dan Sayuran Kering Indonesia” telah mendominasi pasar dunia. Rempah yang berasal dari Jambi ini memiliki aroma wangi yang khas yang biasanya digunakan sebagai bahan tambahan dalam membuat roti atau kue. Selain itu, khasiat kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai bahan aditif dalam pembuatan parfum, obat-obatan, membunuh mikroorganisme berbahaya dalam penyakit tipes. - Pala
Pala atau bernama latin Myristica fragan Haitt merpuakan sebuah tanaman yang berasal dan Banda dan Maluku. Sama halnya dengan lada, tanaman pala juga menjadi salah satu alasan bangsa koloial menjajah Indonesia. Tanaman satu ini beramanfaat sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang digunakan dalam industri pengalengan, minuman, dan kosmetik (Siregar, 2021: 138). Kini tanaman ini dapat ditemukan di beberapa daerah di Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H