Program ini dipelopori oleh Kementerian Desa daan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang bekerja sama dengan PT Amartha Mikro Fintek milik Andi Taufan.Â
Surat tersebut bersifat pemberitahuan dan dukungan kepada program desa untuk melawan Covid19.
Andi juga menjelaskan tidak ada maksud buruk dalam surat tersebut.
Ia mengatakan dukungan tersebut murni dari dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha serta donasi masyarakat, yang dapat dipertanggungjawabkan.Â
Dukungan dan biaya tersebut dia klaim tidak ada campur tangan dari negara.
Namun, maksud hati tak sampai publik menilai lain, apa yang dilakukannya dinilai "Aji mumpung" sebagai staf khusus presiden.
Menyadari suratnya menuai kecaman meski tak bermaksud buruk, Andi pun akhirnya meminta maaf. Dia juga menarik kembali surat tersebut.
***
Benarkah Stafsus Milenial Rawan Konflik Kepentingan?
Menyadur pendapat dari pangamat komunikasi politik, Ari Junaedi yang menilai bahwa pengunduran CEO Ruangguru Belva Devara seharusnya diikuti sfafsus yang lain, karena ia menilai peran para stafsus tidak terlalu dirasakan publik.
Kehadiran stafsus milineal ini sejak awal memang menuai polemik. Tujuh orang berusia di bawah 40 tahun ini adalah dari etalase politik untuk menunjukkan bahwa Jokowi merupakan presiden milenial.