Mohon tunggu...
Rois RahmanWahab
Rois RahmanWahab Mohon Tunggu... Lainnya - Taruna STMKG

I'am a limited edition, there's only one me

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Klasifikasi dan Prinsip Kerja Gravimeter

20 April 2021   00:01 Diperbarui: 21 April 2021   09:35 9059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gravimeter La Coste Romberg seri G-1177 (Sumber : Madesapta.com, mengenal gravimeter la costa romberg)

Titik ukur gravitasi yang ada di lapangan itu tidak tetap, berpindah dari suatu tempat (titik) ke tempat lain. Oleh karena itu, diperlukan alat yang mudah dioperasikan, tidak mudah rusak atau berubah settingnya dalam perjalanan, dan mempunyai ketelitian baik sesuai dengan penggunaannya. Pengukuran dengan metode benda jatuh bebas tentu tidak mungkin digunakan. Para pakar telah merancang alat pengukuran gravitasi di lapangan yang disebut gravity meter atau gravimeter. Pada dasarnya alat ini bekerja berdasarkan benda yang digantungkan pada pegas.

Gravimeter, juga disebut gravity meter merupakan perangkat sensitif untuk mengukur variasi dalam bumi, medan gravitasi berguna dalam prospeksi minyak dan mineral. Dalam satu bentuk, gravimeter terdiri dari beban yang digantung dari pegas dimana variasi gaya gravitasi menyebabkan variasi perpanjangan pegas. Sejumlah skema mekanik dan optik yang berbeda telah dikembangkan untuk mengukur defleksi ini, yang umumnya sangat kecil. Gravimeter telah dikembangkan yang dapat mendeteksi variasi medan gravitasi bumi sekecil satu bagian dalam 10.000.000.

Di bawah ini adalah beberapa jenis alat gravimeter dan prinsip kerjanya :

1. Gravitmeter Askania

Gravimeter Aksania memiliki prinsip kerja yaitu adanya berkas cahaya berputar pada daerah pegas. Sebuah massa memantulkan  berkas cahaya ke photoelectric cell. Pembelokan berkas cahaya oleh massa tersebut memindahkan sinar tersebut dan berubah menjadi voltase di dalam sirkuit. Pegas juga di lengkapi sebuah tensioning yang berfungsi sebagai pengembalian sinar ke angka nol (kalibrasi). Contohnya pada saat posisi pengukuran di lakukan. Beberapa gravity meter menggunakan amplifikasi sebagai penjaga stabilitas alat.

Gravimeter Askania (Sumber : Geophysic Crew, Jenis-Jenis Gravity Meter)
Gravimeter Askania (Sumber : Geophysic Crew, Jenis-Jenis Gravity Meter)

2. Scintrex CG-5 Gravity meter ( Autograv Gravity Meter)

Prinsip kerja dari Scintrex CG-5 kurang lebih sama dengan alat yang lain, tapi yang membedakannya adalah, menggunan umpan balik (feedback) pada sirkuitnya untuk mengontrol arus pada lempeng dan sebagai pengembalian massa ke angka nol (kalibrasi). Dengan menggunakan sensor kemiringan elektronik, CG-5 AUTOGRAV terus memperbarui informasi dari sensor kemiringan internal. CG-5 AUTOGRAV dapat secara otomatis mengkompensasi pengukuran untuk kesalahan dalam kemiringan instrumen. Fitur yang dapat dipilih operator ini memastikan bahwa saat pengukuran dilakukan di permukaan tanah yang tidak stabil, kesalahan akibat gerakan instrumen secara otomatis dieliminasi. Berdasarkan data lokasi geografis dan zona waktu yang dimasukkan operator atau informasi GPS, CG-5 AUTOGRAV dapat secara otomatis menghitung dan menerapkan koreksi naik dan turun secara real time untuk setiap pembacaan.

Scintrex CG-5 Gravimeter (Sumber : Researchgate.net)
Scintrex CG-5 Gravimeter (Sumber : Researchgate.net)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun