Hujan sore itu tiada henti menambah kemelud saja di hati yang tengah terluka
Kelam tak dapat di usir petirpun tak jua bisa ditolak, seberapa lama lagi?
Kadangkala kebisuan ini terpecah dengan hembusan nafas setengah parau, sungguh menyayat hati yang menyaksikannya
Terkadang tiada henti sang petir mengagetkan lamunan si cantik nan jelita itu
Tak henti berfikir tentang sejauh mana genangan air di depan itu akan memenuhi kubangannya dan lalu mengosongkannya
Mampukah air itu tetap memenuhi sang kubangan yang bila kosong akan menjatuhkan nantinya?
Sejenak ada siluet terang melintasi pandangan mata ini begitu kabur dan mengejutkan
Apakah gerangan sebuah pertanda hujan akan reda? Ataukah sang air yang berkuasa senja ini akan terus meramaikan bumi yang begitu sepi ini?
Tapi si cantik tak henti tersenyum manis mempesona begitu memukau siapapun yang memandangnya, siapapun yang melintasinya, siapapun yang menghirup aroma tubuhnya, siapapun itu, yah siapapun itu
Begitu besar harapan tertuju padanya, dengan atau tidak adanya hujan
Harapan it uterus muncul dan tertancap pada benak semua insane
Senja ini akan berakhir bahagia dengan atau tnpa adanya hujan
Karena si cantik itu tak henti menebar senyum menawannya
Padanya terdapat lumbung asa yang tak pernah kosong
Ketika dia terbangkit melawan hujan dan berhujan-hujan ria dan membuktikan dia tak pernah takut melakukan apapun demi semua
Senja yang awal mulanya tadi begitu gelap mencekam tiada nafas yang berani menunjukkan auranya
Kini tersulap menjadi ruangan hampa yang tak hampa
Ruangan hampa penuh warna pelangi dan cantik
Kenapa kita yang sudah begitu lama menempati bumi ini tidak merasakan begitu indahnya bumi ini? Seperti si cantik itu yang tak pernah pasang wajah sendu parau
Harusnya kita bangkit dan bermain-main bersamanya, karena dia akan menangis bila sendiri
Ayolah cantik kita bermain bersama si cantik itu, kita semua wanita bangsa
Kenapa takut hujan?
Bukankah hujan itu indah?
:D
# Roisa Enfanany
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H