Mohon tunggu...
Roirike Mardiana Bewinda
Roirike Mardiana Bewinda Mohon Tunggu... Penulis - humas

Hallo saya Rike. Saya suka menulis, makan, masak, menggambar dan memotret.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengenal Indonesia Lewat FakFak Kotanya Pala (17)

17 Agustus 2024   18:54 Diperbarui: 17 Agustus 2024   19:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka ! akhirnya kesampean juga ngerasain ngikutin 17 agustusan di Papua, Sabtu (17/08/2024). Mashaallah akhirnya bisa ya hehe. Jadi saya berangkat pagi seperti biasa, tapi karena ada tebengan jadi ikut sama Pak kabag menuju ke kampus tempat saya bekerja. Setelah rapih-rapih sebentar di ruangan trus menuju ke lapangan upacara.

Pas menuju ke lapangan sempat hujan gerimis. Awalnya deg-degan juga bakal hujan gede tapi dahlah marilah kita mainkan. Mau hujan gede, petir mengelegar, hujan badai yah udah waktunya upacara ya mari kita laksanakan saja. Alhamdulillah upacara berjalan lancar jaya..jaya..jaya...

Upacara 17 Agustus di kampus Polinef dihadiri dari kalangan staf pegawai kampus, perwakilan mahasiswa dari setiap program studi dan tentu saja para pejabat di lingkup kampus kami. Nah, usai upacara kami semua ada sesi foto bareng disini ya dibawah ini bakal saya kasih lihat.

Ini foto beberapa rekan-rekan dan  para pejabat di lingkup kampus Polinef (Foto: PMT Polinef)
Ini foto beberapa rekan-rekan dan  para pejabat di lingkup kampus Polinef (Foto: PMT Polinef)

Usai foto bersama ini kami yang diterima menjadi PPPK dan CPNS di Polinef mengikuti serah terima SK di ruang rapat direktur. Pak Direktur berpesan agar kami semua menjaga nama baik kampus, juga menjaga sikap kami baik di dalam maupun di luar.  Beliau juga berpesan mengenai kedisiplinan. Beliau berharap kami semua bisa menerapkan disiplin di lingkup kampus kami.

Saya jadi teringat beberapa hari lalu, mungkin saya agak terlalu berlebihan ya merespon salah satu rekan saya. Tapi yah namanya saya sedang belajar berproses ya... ya dinamika kehidupan, mungkin saya ada salah juga.  Tapi demikianlah saya belajar menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Mungkin saya tidak seperti rekan-rekan yang lain, maklum saya sumbu pendek ya hehehe...kalau lagi sensitif bawaannya marah. Apalagi kalau lagi menjelang haid, wuiii... moon maap ya gais.

Ikut acara serah terima SK di ruang rapat Direktur Polinef. Makasi sudah diterima jadi bagian Polinef (Foto: PMT Polinef)
Ikut acara serah terima SK di ruang rapat Direktur Polinef. Makasi sudah diterima jadi bagian Polinef (Foto: PMT Polinef)

Lepas dari sikap saya yang demikian, tidak ada yang perlu diragukan bahwa saya cinta Indonesia. Begitu kerasnya saya, menyebalkannya saya dan karakter saya yang kadang nyeleneh ini tapi dari semua itu sejujurnya saya tidak ingin meninggalkan Indonesia saya. Tampilan saya bisa jadi seperti penjahat tapi sebenarnya saya ini penjahit, maksudnya saya bisa terlihat jahat bagi orang yang tidak mengenal saya tapi saya sebenarnya tidak begitu juga sih. Tampilan saya memang ngeri, kata teman-teman sekolah tampang saya galak banget kayak orang yang suka marah-marah wkwkwkwkw... ya dah ape kate lu aje dah tong.

Lepas dari kurang dan lebihnya negeri ini, tentu saja kurang dan lebihnya saya.  Saya masih makan nasi di negeri ini. Saya masih lebih senang pakai bahasa Indonesia daripada pakai bahasa Inggris walau saya lahir di Jaksel (halah.. alm.bapak saya gak bolehin saya pakai bahasa betawi kalau dirumah walau beliau orang Betawi, disuruhnya saya pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar ya maka saya seringnya berbahasa indonesia). Di otak saya masih tak bisa lepas dari pempek, nasi soto ayam, nasi rawon, rendang, nasi pecel, pucung gabus, pecak gurame dan yang sangat utama dari segalanya...Masakan Betawi di hari lebaran di rumah alm. nenek saya. Ah, de bestlah. Lidah saya Indonesia. Dari lidah itu turunnya ke hati. Dan saya ada disitu hehehe...

Dan lebih jauh, saya masih disini untuk anak-anak negeri ini walau saya sudah tidak menjadi guru lagi, tapi keinginan saya agar tanah dimana saya pijak ini, Papua menjadi tempat yang lebih baik di masa depan semoga bisa terwujud. Aamiin yra ya gais.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun