Mohon tunggu...
Roirike Mardiana Bewinda
Roirike Mardiana Bewinda Mohon Tunggu... Penulis - humas

Hallo saya Rike. Saya suka menulis, makan, masak, menggambar dan memotret.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Mengenal Indonesia Lewat FakFak Kotanya Pala (Part 7)

2 Agustus 2024   14:28 Diperbarui: 2 Agustus 2024   14:43 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teman-teman di Politeknik Negeri FakFak sedang bekerja bakti (Foto: Rike Bewinda)

Jadi hari ini tanggal 2 Agustus 2024, kampus tempat kami bekerja mengadakan kerja bakti bersih-bersih di lingkungan kampus. Kerja bakti ini diawali dengan senam pagi yang dipimpin oleh salah satu rekan kerja kami  menjadi instruktur senam ( gantian sih tepatnya). Lagunya asyik asyik sih dari lagu teluk bayur yang diremix sampai lagu Maluku dan Indonesia Timur terbaru (stelandaboy atau ikan nae dipantai),  yang tentu saja bikin badan bergoyang. Kebetulan saya orangnya juga suka bergoyang jadi dengar musik kayak-kayak gini langsung ikutan bergabunglah.

Karena saya ada di gedung pala, jadi ikut bersih-bersih di gedung pala saja hehehe.. yang penting kan ikut bersih bersih ya. Sebenarnya pengen banget kegiatan ada minimal sebulan sekali gitu hehe.. kalau tiap hari gempor juga tapi biar badan tetap sehat kena matahari. Miris sih kadang, pas nyampe sini tuh aduh, orang tuh ada yang suka buang sampah sembarangan. Malah kayak buang ke laut itu semacam santai saja. Padahal waktu tinggal di Bali itu, saban senin sore bareng-bareng temen-temen nyisir pantai bersih-bersih sampah. Dan hehe... sampai sempet bisa lihat langsung Bli Jrinx-nya Superman Is Dead gara-gara ikut jadi relawan bersih-bersih pantai itu. hohoho...

Dulu di sekitar Sanur yang sering saya temukan adalah kayak bahan baju dan segala perabot dalaman. Menurut cerita teman-teman ya kemungkinan ada kaitannya dengan kepercayaan masyarakat tentang buang sial. Jadi beberapa orang percaya dengan membuang baju atau perabot dalaman sebagai salah satu simbol melepas kemalangan/kesialan. Sehingga menjadi pribadi baru setelah ritual membuang baju tersebut. Kayaknya salah satu artis Indonesia ada yang juga melakukan ritual buang sial tersebut deh.. siapa ya dulu lupa.

Bersih-bersih di Kampus Polinef ( Foto: Rike Bewinda)
Bersih-bersih di Kampus Polinef ( Foto: Rike Bewinda)

Nah, kalau disekitaran pantai dekat Jalan Salasa Namudat tuh yang saya sering temukan itu tusukan sate. Saya gak ngerti gimana ada banyak tusukan sate di pinggiran dekat pantai. Gak ngerti juga apa tukang sate disini tuh favorit banget ya? mungkin next kita cari tahu ya. Sementara sebenernya sih pemerintah daerah udah kasih pos-pos tempat buang sampahnya. Sayangnya jaraknya agak jauh walaupun tempat sampahnya gede banget. Saya gak bilang pemerintah gak ada aksi, saya bisa lihat dengan mata kepala saya sendiri di pagi hari ada kok truk sampah yang ngangkut tapi kita gak bisa terus ngandelin pak petugas sampah kan. Kalau warga belum sadar arti buang sampah kayanya akan jadi tugas berat bagi  pak petugas sampah. Mustinya sih warga sadar dan pemerintah sigap. Jadi enak. Cuma.. ah.. semoga aja.. kata orang sih shalawatin dulu aja ya. Sapatau kapan waktu benar terwujud.

Mungkin bisa jadi masukan buat Pemerintah Daerah FakFak ya untuk memberikan tempat-tempat sampah di area Jalan Salasa Namudat tempat orang biasa beraktivitas dan berolahraga per beberapa meter. Selain itu mungkin juga perlunya penyadaran masyarakat lewat-lewat kampanye buang sampah, menjaga laut dan sekitarnya. Entah lewat iklan ataupun lewat instalasi seni atau pameran seni atau bikin acara kebersihan tiap berapa minggu sama warga semua. Dan ya semoga juga kalau boleh tuh ada wc umum apalah ya buat yang mau berenang disekitaran Jalan Baru Jalan Salasa Namudat. Jadi kita bisa minimal buat ganti baju sebelum pulang ke rumah hehe.. maunya.


Jalan Salasa Namudat di Kota FakFak ( Foto: Rike Bewinda)
Jalan Salasa Namudat di Kota FakFak ( Foto: Rike Bewinda)

Ya, Saya serahkan aja deh sama ahlinya. Semoga tahun-tahun depan FakFak bisa jauh lebih cantik ya. Siapa sih yang gak seneng kotanya jadi lebih cantik. Ye gak sih? Gue sih seneng aje. Secara ini tempat tuh cakep cuy yah 11-12 lah sama Bali hehe, mungkin kalau di touch up malah bisa lebih glowing ya. Selain itu juga yang perlu diperhatikan selain soal sampah menyampah nih, adalah disini tuh kan daerahnya berbukit-bukit jadi siap-siap ketemu tangga dimana-mana. Nah mungkin gak ya kota ini juga bisa lebih ramah untuk orang-orang yang dengkul dan kakinya meletoy macam gue. Gue gak bisa ngebayangin kalau ada yang pakai kursi roda atau yang sedang pakai kruk. Kayanya perlu semangat yang besar ya untuk bisa jalan-jalan. Ya, kali aja ada bapak-ibu di pemerintahan yang baca ini ya. Dan semoga didengar suara rakyat perantau ini. Jadi kita semua bisa menikmati nyamannya hidup di kota FakFak yang cantik ini.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun