Mahasiswa KKN UNNES Berdayakan Ibu-Ibu PKK Desa Pondok: Olahan Baby Nila Crispy untuk Perkuat Ekonomi Pancasila
Klaten, 15 Januari 2025 -- Dalam rangka memperkuat ekonomi berbasis nilai-nilai Pancasila, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) kelompok Desa Pondok melaksanakan program pemberdayaan ibu-ibu PKK. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal desa, khususnya di sektor perikanan, dengan mengolah ikan baby nila menjadi produk inovatif berupa baby nila crispy.
Kegiatan yang dilaksanakan di rumah Ketua RW 9, Bu Indarti, ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK. Program ini dimulai dengan pelatihan cara pengolahan ikan baby nila menjadi camilan bernilai jual tinggi. Mahasiswa KKN memberikan panduan lengkap, mulai dari cara membersihkan ikan, mengolah bumbu, hingga proses pengemasan agar produk lebih menarik bagi pasar.
Penanggung jawab program kerja, Feni Hadi Wibowo, menyampaikan bahwa ide pembuatan baby nila crispy ini berangkat dari potensi besar Desa Pondok sebagai salah satu penghasil ikan air tawar di Klaten. "Kami ingin memberdayakan ibu-ibu di sini untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal, sekaligus memperkenalkan konsep ekonomi Pancasila melalui kerja sama, gotong-royong, dan kemandirian ekonomi," ujar Feni.
Selain pelatihan teknis, mahasiswa KKN juga memberikan materi tentang strategi pemasaran dan branding produk. Dalam sesi tersebut, ibu-ibu diajarkan cara memanfaatkan media sosial untuk promosi dan merancang kemasan yang menarik agar mampu bersaing di pasar modern.
Ketua RW 9 Desa Pondok, Bu Indarti, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa KKN UNNES. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Saya berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi salah satu produk unggulan Desa Pondok," tuturnya.
Dengan adanya program ini, ibu-ibu PKK Desa Pondok kini memiliki keterampilan baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Harapannya, baby nila crispy tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar yang lebih luas, sehingga dapat menjadi salah satu produk kebanggaan Desa Pondok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI