Mohon tunggu...
Rohmiatun
Rohmiatun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menulis itu penting

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Mata Ibu

23 Desember 2020   04:39 Diperbarui: 23 Desember 2020   05:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


***


dari dulu, setiap ada yang dekat dengan anak-anaknya. Ibu selalu khawatir dan parnoan. Mungkin itulah perasaan seorang ibu kepada anaknya. Kecewa, sedih, dll, itulah yang selalu ada di benak seorang ibu saat anak-anaknya sudah mulai beranjak dewasa  dan mengenal cinta.
Aku berjalan kearah pojokan jendela. Angin yang seolah memeluk dan mendekapku erat-erat, seakan-akan ingin mengatakan. Betapa beruntungnnya aku memiliki orang tua yang begitu menyayangiku.  
"Tutup jendelanya kak, San," ucap adik Sani.
Lamunanku berakhir seketika adikku berbicara untuk menutup jendela yang  terbuka. Yah, saat itu hujan deras, dan aku masih asyik dengan hembusan angin. Diam seringkali lebih menenangkan tatkala kecemasan menggila. Di dalam hati aku berjanji, setelah ini, aku tak akan membuat ibu khawatir. Aku akan lebih berhati-hati dengan lelaki.
Tiba-tiba, terdengar derap langkah yang seperti gelegar petir menyambar kuping. Arahnya datang dari depan pintu kamar. Ternyata itu suara adikku yang sedang bermain kejar-kejaran. "Ah, berisik sekali!"


Dengan pandangan mata sembab, kupandangi ibu dan adik-adikku yang tengah berada di depan televise. Dengn tangan ibu yang mengelus-elus kepala adik. Aku sadar, bahwa kehawatiran seorang ibu ialah tanda cinta kasih kepada anaknya.
Sekian.

Pringgabaya, 14 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun