Ragamu seakan datang mengintai hidup
Menepi hati ke relung paling dalam
Kau torehkan kata di atas angan
Bersenandung ria penuhi kepalaku
Inginku menyapamu, namun aku tau
Itu engkau anggap biasa, membuat hatiku
Menjadi iba
Terkadang malam menjadi sunyi
Pagi seakan tak berarti
Kilaumu jauh dipenggalan mega
Layangkan tubuh dan ingin selalu mendekat
Memberi cinta padamu yang terkasih
Menembus kabut untuk ego kian bersarang
Andai saja engkau tau
Memendam tak seenak makan coklat
Yang pekat dan manis
Namun, biarlah cinta itu bersarang
Hingga nanti menjadi arang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H