Mohon tunggu...
Rohmi Kuzaimah
Rohmi Kuzaimah Mohon Tunggu... -

I'm Just a simple gurL in The High of DigitaL worLd... Terlahir dengan Nama lengkap Rohmi Kuzaimah tapi panggil "omie" aza yah, latar belakang pendidikan SD-Kuliah Di Bandung, an now gawe di salah satu perusahaan Jasa Telekomunikasi....hmhmhmhmh apa lagi yah...nothin special ah...hehehehe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengeluh Vs Bersyukur

19 November 2009   10:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:16 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Hari ini Saya sedikit melankolis nampaknya hehehe, kebetulan hari ini saya masuk pukul 5 pagi, dan bukan hal yang aneh saya masuk pukul 5 pagi karena sebagai seorang call officer salah satu perusahaan telekomunikasi saya di tuntut siap sedia 24 jam untuk melayani para customer, sehingga jam kerja yang diterapkan perusahaan pun shifting, dan buat saya kalender saya saja nampaknya yang warna tanggalnya tidak ada tanggal merahnya, mau itu hari minggu, hari besar nasional bahkan idul fitri pun saya tetap bekerja, mengeluh sudah menjadi bagian dari hari-hari saya, merasa bahwa pekerjaan saya saat ini begitu berat, Entah apa yang ada di dalam fikiran saya hari ini tiba-tiba pagi ini di saat  ayah memegang kemudi,motornya seperti biasa dan saya duduk manis di boncengan, tiba-tiba ada rasa haru yg menyeruak, oh iya…saya sangat sayang banget ama ayah saya, dia idola saya, pokoknya ayah orang paling hebat dan jagoan di dunia ini, ayah selalu dengan rajinnya mengantarkan saya berangkat ke kantor, di balik motor tua nya beliau menembus angin pagi mengantarkan saya tiba dikantor dengan selamat.  selama perjalanan tadi banyak sekali saya temui pemandangan yang membuat saya selalu mengucap syukur atas segala yg telah saya dapat.

Melewati pasar tradisional kiaracondong saya temui banyak orang-orang yang hiruk pikuk dengan kesibukannya, semua beradu dengan dinginnya angin pagi dan berlomba dengan matahari yang masih malu-malu untuk terbit, abang supir angkot memarkirkan angkutan kotanya di kanan dan kiri memenuhi jalan raya menanti penumpang untuk mengawali rutenya pagi itu, benar-benar waktu subuh yg hidup, motor ayah beranjak memasuki jalan Gatot subroto tampak dua wanita yang saya taksir umurnya sekitar 16 dan 18 tahun mendorong sebuah gerobak bertuliskan " SEDIA NASI KUNING DAN BUBUR AYAM MAK NYOOOSSSS !!!" saya terkesima bukan karena apa yg tertulis di gerobak tersebut namun salut melihat dua anak perempuan tersebut yang dengan semangatnya mendorong gerobak tersebut yang saya sendiri tidak pernah tau sampai mana ujung dari perjalanan kedua gadis itu. motor ayah memasuki wilayah jalan pelajar pejuang merupakan salah satu jalan protokol kota Bandung, motor ayah berhenti di perempatan jalan karena terjebak lampu merah, di perempatan tersebut saya melihat seorang pria yang saya taksir umurnya tidak jauh berbeda dengan ayah saya sekitar 50 Tahun berbaju kuning dengan tulisan “ PETUGAS KEBERSIHAN KOTA BANDUNG” tengah menenteng sapu lidi dan pengki menyusuri sepanjang jalan Pelajar Pejuang untuk sedikit demi sedikit mengumpulkan sampah-sampah kota yang entah dengan sengaja atau yg katanya tidak sengaja di buang oleh para pengguna jalan, pria itu tak kenal lelah membersihkan jalan raya diantara berjejernya kendaraan umum dan kendaraan mewah di sepanjang jalan.

Perjalanan pagi ini seolah pertanda teguran dari yang maha kuasa bahwa saya harus jauh lebih bersyukur untuk segala nikmat yang telah di beri.Motor ayah saat ini memasuki wilayah Palasari, satu daerah dimana gudangnya buku murah, semua buku bisa di dapat disana dengan harga yang sangat murah tentunya…hehehehe kok jadi promosi, maap…maap.. back to topic, saat motor ayah melewati sepanjang jalan Palasari saya lihat seorang laki-laki yang tertidur pulas di antara rangkaian bunga, di Palasari memang selain tempat para penjual buku, disitu juga banyak para penjual karangan bunga, saya tidak tau pasti apakah tidurnya pria itu memang nyenyak atau tidak, karena tepat di depan rukonya masih banyak sekali bunga-bunga yang berjajar baik yg segar maupun setengah layu yang menunggu untuk di lirik para pembeli. Arggghhhhhh…ya Allah ampuni hamba yg masih saja selalu mengeluh.Sampai kantor saya hanya bisa tertegun, bekerja dengan fikiran yg terus berputar, menyesali setiap keluh kesah yg saya ucapkan.Hari ini pekerjaan dikantor tidak banyak yg bisa saya ceritakan, pulang kerja saya langsung menaiki angkutan umum untuk segera menuju rumah, sampai di daerah dekat rumah hujan turun cukup deras, jalanan begitu becek oleh air hujan dan lumpur bekas galian “SALURAN AIR PDAM”, di jalanan tersebut saya ingin menangis rasanya, dengan pacul, singkup dan peralatan tukang lainnya para pria tersebut tenggelam di sela-sela galian tanah yg kotor, dengan kuatnya terus menggali tanah-tanah itu tidak peduli hujan deras mengguyur tubuh mereka, tak peduli sebanyak apapun tanah kotor yang menempel di tubuhnya mereka tetap bekerja.Ya Allah Ampuni Hamba, janji deh Hamba ngga akan mengeluh lagi, sudah cukup yang KAU tunjukan pada Hamba, semuanya cukup membuka mata hamba dengan sangat lebar Ya Allah.Saya buru-buru menuju rumah, ingin segera beristirahat dan melupakan semuanya. Sampai dirumah saya dapati dua orang remaja dengan mukanya yang tertunduk lemas dan menenteng banyak sekali barang bawaan, saya tidak banyak bertanya, saya langsung masuk dan menghampiri Mama yg tengah selesai sembahyang, saya pun bertanya “mama itu siapa diruang tamu” terus mama bilang “ itu sales alat-alat dapur mba, tadinya mau demo tapi karena ujan tetangga-tetangga kita ngga ada yg datang” . Ya Allah, kasian banget dua orang itu, mana gaji mereka berdasarkan komisi barang yang terjual, dikejar target pula, sedangkan hari sudah sore dan hujan pun masih enggan untuk reda, entah apa yang saat ini ada di kepala kedua mas-mas tersebut.

Tulisan ini saya buat bukan untuk mendeskriditkan profesi tertentu apalagi memandang rendah pekerjaan seseorang, disini saya hanya ingin mengajak semuanya untuk coba melihat lebih jelas ada apa disekitar kita, banyak orang yang jauh lebih harus bersusah payah untuk bertahan hidup.Mereka bekerja tak kenal lelah, tak kenal waktu, hanya untuk satu tujuan memberikan apa yang bisa mereka berikan bagi orang-orang terkasih yang menunggu di rumah. Saat ini tidak ada alasan untuk tidak bersyukur pada Allah yang disetiap hela nafas kita masih diberi kesempatan untuk bisa bertahan hidup dan selalu diberikan kenikmatan, saya hanya seorang yg terlalu sombong, mengeluh dan mengeluh. Padahal sudah sangat jelas nikmatnya yang mana lagi yang hendak kita dustakan.Tidak banyak yang ingin saya lakukan saat ini selain berdoa untuk orang-orang Hebat yang saya temui pagi hingga petang ini, semoga selalu diberikan kekuatan dan kesabaran serta nikmat yang selalu ditambahkan. Doa yang sama pula bagi kita semua, Amien. JADI TUNGGU APALAGI MARI KITA BERSYUKUR…..???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun