Mohon tunggu...
rohmen teras
rohmen teras Mohon Tunggu... Jurnalis - bebas

bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Narasi Sumbang

3 Juli 2020   16:28 Diperbarui: 3 Juli 2020   16:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kejumutan yang membatu
atas dasar matinya mimpi-mimpi
menguras airmata dari penerus bangsamu
impresi kebebasan dari suara tertindas  terkebiri

dari alas kakimu meinggalkan jejak
tumpukan sejarah menjadi bukti peristiwa
asumsi sejarawan melakoni berbagai perspektif
arah suara pada counter hegemoni atuakah counter argumen?

kerakyatan, koreksi bersama dalam kelangsungan bangsa dan bernegara
menyampikan cita2 proklamasi dalam setiap kabinet citraan
negara maju ataukah berkembang, ikut berbangga hati.
memperjelas identitas diri dimata dunia  semakin kokoh berdiri

tapi, kebudayaan sejenak hilang nafas
pesan kemerdakaan 45  jauh tertinggal
pemerataan ekonomi belum selesai, cukupkan dengar ekonomi negara maju pesat (katanya)
persoalan asa terus terjadi dalam asas tunggal akhir2 ini.
seperti kesederhanaan yg slalu dicari.
lantas berpacu dengan lonceng kematian!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun