apa jadinya jika wakil menentang kebijakan pimpinan dalam sebuah peraturan yang sudah di putus kan, apalagi peraturan di buat untuk tujuan mengurangi beban masalah negara yang kian akut, bahkan untuk memberi progresif kedepan bagi indonesia lebih baik di mata dunia. Kejadian itu menimpa pada pasangan jokowi-ahok, yang mana ahok sebagai wagub tetap memilih untuk tidak mengiakan intruksi pimpinannya.
gubernur DKI jokowi alias joko widodo, membuat INGUB kepada jajaran PNS DKI untuk tidak memakai kendaraan dinasnya saat ngantor. surat Instruksi Gubernur (Ingub) No. 150 tentang tahun 2013, bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta tentang penggunaan transportasi umum, telah di berlakukan pada hari jumat(1/3).tetapi ada yang menarik untuk kita amati tentang INGUB ini, sebuah penolakan keras yang di lontarkan oleh wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini menjadi kandidat duet maut terpopuler.
berbagai alasan keluar dari mulut ahok tentang kebijakan INGUB yang di keluarkan oleh jokowi yang bukan lain adalah pimpinan nya sendiri. reaksi penolakan yang di tunjukkan ahok berasalan efisian waktu, sebab memakai kendaraan umum memakan waktu lama hingga hanya memicu molornya kepeutusan, sedangkan butuh cepat. biasanya ahok bisa menghasil 2 sampai 3 putusan selama dalam perjalan nya ke kantor. hal itu juga, ahok dengan sesekali menegaskan akan memakai kendaraan dinasnya saat kerja. meski dengan kencang menolaknya, namun ahok meminta untuk di evaluasi kembali tentang ingub yang munkin menurut ahok akan berakibat fatal untuk jakarta baru.
sedangkan ttanggapan jokowi hanya "memaklumi" dengan adanya sebagian jajaran nya yang masih memakai kendaraan dinasnya ke balai kota. joko widodo alisa jokowi berpendat bahwa peraturan yang ia intruksikan memang masih awal dan masa transisi sehingga butuh waktu untk menyesuaikan diri oleh jajarannya untuk beralih pada tranportasi umum, termasuk ahok.
selama ini ahok-jokowi begitu mesranya. dengan sifat tegas nya ahok dan gaya kalem jokowi memang banyak menilai sebuah kolaborasi yang pass untuk memimpin jakarta kedepan. Tindakan ahok banyak masyakat menyayang kan tapi dengan adanya perseturan ini lebih baik ahok legowo untuk mematuhi intruksi gubernur toh ini juga untuk perubahan jakarta baru. jangan sampai perseturan ini berkepanjangan sebab harapan kami saat ini adalah anda berdua yang berani transparan, jujur, anti korupsi. pun juga menjadikan contoh bagi kepala daerah lainnya untuk di tauladani.
Gambar: dawntweets.blogspot.fr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H