Mohon tunggu...
Rohmawati XP2
Rohmawati XP2 Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah seorang yang memiliki kepribadian introvert dan dominan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Seperlunya Saja, Ini Dunia

9 November 2024   12:35 Diperbarui: 28 November 2024   11:07 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketahuilah bahwasanya kita hidup di dunia hanya sementara. Dan kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apapun yang kita lakukan selama di dunia. Jangan pernah mencoba untuk melakukan hal-hal yang sudah kita ketahui bahwa itu haram. Sekalipun manusia memaksa kita untuk melakukannya. Taatilah perintah Allah Ta’ala, karena Ia mengharamkan sesuatu karena ada mudharat di dalamnya. Sebagai manusia yang pada hakikatnya tak sempurna, seharusnya menyadari bahwa diri lemah dan tak bisa melakukan segala hal tanpa pertolongan dari-Nya. Bagaimanapun kedudukan kita di mata manusia, kita tetaplah hamba Allah Ta’ala. Ingatlah, kedudukan kita dengan manusia lainnya di hadapan Allah sama, tak ada yang berbeda. Hal yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya adalah tingkat ketakwaannya kepada Allah.

Karena itu, hendaknya kita sebagai seorang hamba juga menyadari, bahwa di atas segala yang kita usahakan, ada takdir Allah yang menjadi ketentuan-Nya. Dalam hidup, tak semua yang kita usahakan pasti akan terwujud. Karena sesungguhnya apa yang telah Allah tentukan untukmu, maka akan tetap menjadi milikmu, meskipun sesuatu itu sulit atau jauh. Demikian pula apa yang tidak Allah tentukan untukmu, maka tetap tidak akan menjadi milikmu, meskipun sesuatu itu mudah atau dekat. Tugas kita sebagai hamba hanya sebatas ikhtiar, adapun hasil akhir adalah milik Allah. Setelah melakukan ikhtiar, jangan pernah lupa untuk berdo’a dan bertawakal kepada-Nya. Dengan demikian, kita akan menjadi seorang hamba yang ikhlas dan siap menerima segala ketentuan dari Allah. Sebab, seringkali seorang hamba terjerumus dalam keputusasaan dan kekecewaan karena ia hanya mengandalkan usahanya dan lupa bahwa selanjutnya ia harus bertawakal.

Dalam hidup kita akan mengalami kekecewaan ketika harapan kita gantungkan pada manusia. Manusia bukan tempat mengadu perihal masalah atau bencana yang menimpa hidup kita. Mendapatkan ujian dan cobaan adalah salah satu bentuk cinta-Nya kepada kita. Mungkin dosa dan kesalahan yang menggunung tanpa kita sadari dari datangnya ujian dalam hidup. Musahabah diri dan bertaubat kepada Allah Ta’ala atas kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat. Jangan pura-pura lupa dan jangan mengelak atas apa yang telah diperbuat, baik dimasa lalu maupun masa-masa kita sudah menerima hidayah. Hendaknya setiap manusia mengadu akan permasalahan yang sedang ia alami kepada Allah ‘Azza wa Jalla, Rabb seluruh alam. Hinakan dan rendahkanlah diri kepada-Nya, Mintalah segala keperluan dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Jika pada suatu saat kita melakukan kesalahan dan dosa, maka segeralah kembali kepada-Nya. Jangan katakan sudah terlanjur, jangan katakan sudah terlambat, dan jangan pernah katakan bahwa Allah tidak mengampuni dosa. Itu hanyalah siasat syaithan agar kita semakin jauh dari rahmat Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun