Di tengah hiruk pikuk malam di Jalan Baru Ponorogo, sosok Tya, gadis kelas 5 SD, menarik perhatian dengan gerobak pentolnya yang sederhana. Di usianya yang masih belia, Tya tak segan membantu orang tuanya dengan berjualan pentol setiap malam. Kisah Tya menjadi bukti nyata bahwa kesetaraan gender tak hanya tentang peran di rumah, tapi juga tentang kegigihan dan semangat untuk membantu keluarga.
Tya memang bukan anak biasa. Di balik senyumnya yang manis, tersimpan tekad baja untuk meringankan beban orang tua. Sang ayah bekerja sebagai buruh harian, dan sang ibu hanya seorang ibu rumah tangga. Melihat kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan, Tya tergerak untuk membantu.
"Saya ingin membantu orang tua. Saya ingin mereka tidak capek-capek bekerja," ujar Tya dengan polos.
Setiap hari, setelah pulang sekolah, Tya membantu sang ibu menyiapkan adonan pentol. Ia juga membantu sang ayah mengangkut gerobak ke Jalan Baru. Tak jarang, Tya harus berjualan hingga larut malam.
"Meskipun lelah, saya senang bisa membantu orang tua. Saya ingin mereka bangga dengan saya," kata Tya.
Kisah Tya tak hanya menginspirasi, tapi juga membuka mata masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender. Di tengah stigma bahwa anak perempuan hanya perlu fokus belajar dan bermain, Tya menunjukkan bahwa mereka juga mampu berkontribusi dan membantu keluarga.
"Tya adalah contoh nyata bahwa anak perempuan tak kalah tangguh dari anak laki-laki. Mereka juga punya hak dan kesempatan yang sama untuk berkarya dan membantu keluarga," ujar Bu Rini, salah satu pelanggan Tya.
Kisah Tya adalah pengingat bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang slogan atau peraturan. Kesetaraan gender harus diwujudkan dalam kehidupan nyata, di mana anak perempuan dan anak laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk bermimpi dan meraih cita-cita.
"Saya ingin semua anak perempuan bisa bebas berkarya dan membantu keluarga tanpa rasa malu. Saya ingin mereka tahu bahwa mereka mampu melakukan apa pun yang mereka inginkan," harap Tya dengan penuh semangat.
Kisah Tya adalah bukti nyata bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang peran di rumah, tapi juga tentang kegigihan dan semangat untuk membantu keluarga. Di tengah hiruk pikuk jalanan Ponorogo, Tya, sang gadis pentol kecil, menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berani bermimpi dan meraih cita-cita tanpa terhalang gender.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H