Mohon tunggu...
Rohmawati UswatunKhasanah
Rohmawati UswatunKhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN PONOROGO

Saya adalah seorang wanita yang pekerja keras dan tidak mudah menyerah. Saya menyukai desain grafis dan komunikasi dengan banyak orang melalui berbagai platform

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Memasak Bukan Sepenuhnya Kewajiban Perempuan Loh

20 Maret 2024   22:01 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:21 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ponorogo, 20 Maret 2024. Dapur sering kali dianggap sebagai domain perempuan. Stereotip gender ini telah mendarah daging di masyarakat, dan laki-laki yang hobi memasak sering kali dipandang aneh atau bahkan lemah. Namun, anggapan ini mulai berubah, dan semakin banyak laki-laki yang berani mendobrak batasan gender dan menunjukkan bahwa memasak adalah hobi yang dapat dinikmati oleh semua orang.

Salah satu contohnya adalah Eko, seorang pengusaha muda yang memiliki passion dalam memasak. Rian selalu senang bereksperimen di dapur dan menciptakan hidangan baru. Ia sering membagikan hasil karyanya di media sosial dan telah mendapatkan banyak pengikut. Bagi Eko, memasak bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi juga tentang mengekspresikan kreativitas dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.
"Bagi saya, memasak sudah menjadi bagian hidup saya. Yang dari awalnya sekedar hobi sekarang menjadi sumber rezeki saya. Dengan berbagai racikan bumbu sebuah masakan bisa menyalurkan makna bukan dengan kata-kata semata tapi juga soal rasa" Kata Eko.

Soal rasa masakan, tak selalu wanita yang selalu "perfect" namun semua tergantung pengetahuan dan pengalaman di dunia masakan. Ketika laki-laki dan perempuan sama-sama terlibat dalam pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, hal ini dapat membantu meningkatkan kesetaraan gender di dalam rumah.

Hobi memasak tidak mengenal gender. Laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki hak untuk menikmati dan mengekspresikan kreativitas mereka di dapur. Dengan mendobrak stereotip gender dan mendukung laki-laki yang hobi memasak, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih setara dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun