Pernahkah kalian bertanya pada diri sendiri tentang siapakah diri kalian sebenarnya? Pernah? Atau bahkan sering? Lalu, sudahkah kalian mendapatkan jawabannya?Sering kali kita merasa bingung tentang identitas diri kita, bagaimana kita harus bersikap dan pribadi seperti apakah kita ini. Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan muncul saat seseorang beranjak remaja. Pada tahap ini seorang remaja akan mulai mencari jati dirinya. Ia akan mulai memperhatikan sifat-sifat orang di sekitarnya. Kadang ia akan bersikap seperti orang yang menurutnya hebat. Pada tahap ini pula, seorang remaja akan mencari orang lain yang bisa ia jadikan sebagai panutan.
Kita juga sering bertingkah laku seperti orang lain untuk mendapat pengakuan di lingkungan social kita. Namun ketika kita menjadi orang lain, hal yang akan kita rasakan hanya ketidaknyamanan. Mengapa? Karena kita bertindak tidak sesuai keinginan kita. Lalu mengapa sebagian besar orang melakukan hal tersebut? Hal itu dilakukan karena takut tidak mendapatkan pengakuan di lingkungan sosial. Permasalahan-permasalahan seperti inilah yang sering muncul saat seseorang beranjak remaja. Lalu bagaimana solusinya???
Coba lakukan 3 hal ini:
1.Jadilah diri sendiri
Jadi diri sendiri? Tapi bagaimana jika kita tidak diterima di lingkungan sosial kita?. Untuk menjadi diri sendiri memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, juga bukan hal yang perlu dihindari. Karena kita adalah kita dan bukan orang lain. Jadi mengapa harus bersikap seperti orang lain? Cobalah menjadi dirimu sendiri mulai sekarang..!
2.Bertindaklah sesuai hati
Ketika akan melakukan suatu hal, satu pertanyaan yang pasti akan muncul adalah "apakah hal ini benar atau salah?". Ketika kita akan melakukan sebuah hal yang salah maka dalam hati kecil kita akan terbesit rasa bersalah. Hal ini pasti dimiliki setiap orang, entah itu orang baik maupun orang yang dianggap tidak baik. Karena ini adalah pemberian indah dari tuhan. So, bertindaklah sesuai kata hati.
3.Jangan pernah takut
"TAKUT" adalah hal yang lumrah dimiliki oleh setiap orang. Namun, jangan sampai hal ini menjadi penghambat kita untuk menjadi diri kita yang sebenarnya. Pada kenyataannya masih banyak remaja yang memiliki "sifat palsu", apakah maksudnya?. Misalnya ada seorang remaja laki-laki yang tidak menyukai rokok, namun ia ingin mendapat pengakuan di lingkungan sosialnya atau komunitasnya, di dalam komunitas tersebut mengharuskan anggotanya untuk merokok. Karena menurut mereka laki-laki baru akan menjadi sebenar-benarnya laki-laki, hanya ketika ia berani merokok. Nah, pada kasus ini sang remaja laki-laki tidak bertindak sesuai dengan dirinya. Jangan pernah takut tidak diakui oleh lingkungan sosial, selama kita bersikap baik dan tidak melanggar norma apapun, why not?.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Mulailah saat ini juga, cobalah menjadi apa adanya diri kalian. Karena pada hakikatnya seseorang bisa dianggap sebagai manusia seutuhnya ketika ia memiliki sifat yang dapat mempengaruhi orang lain, bukan malah bersikap seperti orang lain.
semoga bermanfaat...