Semarang (03/08/2022) - Indonesia merupakan negara yang memiliki lautan yang luas serta menjadi negara yang memiliki luas kawasan mangrove terluas di dunia. Akan tetapi, pada saat ini jumlah pulau di Indonesia semakin berkurang sehingga mempengaruhi luasan kawasan mangrove yang tentunya juga mengalami pengurangan luasnya. Kawasan mangrove di pesisir menjadi ekosistem yang paling produktif dengan banyak fungsinya dan yang paling utama yaitu menjadi ekosistem pelindung pesisir.Â
Bersamaan dengan adanya kawasan mangrove di Desa Tapak, Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang yang memiliki luas mencapai 3 Ha tentunya perlu dilestarikan dan dilindungi oleh anak-anak, orang dewasa maupun orang tua yang telah mengetahui kawasan tersebut. Berdasarkan permasalahan ini, maka Rohmatun Dwi Astuti (20), seorang mahasiswi KKN TIM II UNDIP 2022 dari program studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan telah memberikan edukasi tentang pentingnya kawasan mangrove di SDN 2 Tugurejo.
Program edukasi ini dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2022 di SDN 2 Tugurejo dimana pesertanya adalah siswa-siswi kelas VI. Materi yang dijelaskan dimulai dengan pengertian mangrove, mengapa mangrove harus dilindungi, fungsi kawasan mangrove, dan kondisi lingkungan yang cocok untuk mangrove hidup. Selain materi tersebut, dalam edukasi ini juga dijelaskan mengenai jenis-jenis mangrove secara umum dan yang paling banyak tumbuh di kawasan mangrove Desa Tapak, dan terakhir yaitu mengenai fauna yang biasanya hidup di kawasan mangrove.Â
Edukasi ini dilakukan secara face-to-face dengan siswa-siswi kelas VI yang berjumlah 36 orang. Pada proses penyampaian materi juga diselingi dengan kuis untuk menambah pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan dan juga diselingi dengan sesi tanya jawab ke siswa-siswi agar mereka bisa bercerita pengalamannya saat berkunjung ke kawasan mangrove di Desa Tapak, Kelurahan Tugurejo. Selain edukasi face-to-face, mahasiswa juga menunjukkan gambar-gambar mengenai mangrove melalui brosur (leaflet) yang telah diberikan ke masing-masing siswa maupun siswi.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh siswa-siswi kelas VI SDN 2 Tugurejo, hal ini ditunjukkan dengan adanya respon yang diberikan oleh siswa-siswi yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan seputar mangrove serta banyaknya siswa-siswi yang saling berebut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan saat kuis.Â
Selain pemaparan materi di SDN 2 Tugurejo ini, mahasiwa juga memasang banner yang berisi informasi-informasi mangrove secara umum di Kawasan Mangrove Desa Tapak, Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang dengan harapan agar masyarakat sekitar atau wisatawan pengunjung kawasan ini bisa mengetahui sedikit ilmu dari mangrove dan tertarik untuk melestarikannya. Banner yang diserahkan ke Bapak Sutopo selaku Ketua dari Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dan Pengelola Eko-Eduwisata Mangrove di Desa Tapak berisi informasi mengenai apa itu mangrove, fungsi kawasan mangrove, apa yang unik dari mangrove serta cara penanaman dan perawatan mangrove.
Dengan adanya adanya program ini, maka diharapkan siswa-siswi serta masyarakat sekitar kawasan mangrove Desa Tapak bisa memahami mengenai kawasan mangrove serta pentingnya melestarikan mangrove sejak dini sebagai bentuk partisipasi untuk menjaga laut Indonesia dengan kekayaan ekosistemnya yang bisa memajukan Eko-Eduwisata Mangrove.Â
Selain itu, dengan serangkaian program ini juga diharapkan siswa-siswi SDN 2 Tugurejo serta masyarakat sekitar memahami bahaya yang ditimbulkan apabila kawasan mangrove semakin berkurang hingga punah dan bisa memunculkan kesadaran bagi semua kalangan untuk selalu menjaga kelestarian mangrove.