Lamongan- Kolaborasi antara Dosen UMLA dan UMG yang terdiri dari Aris Widodo, M.Si sebagai Ketua, Uswatun Chasanah, M.Si sebagai Anggota 1, dan Garist Sekar Tanjung, M.Sc Anggota 2 melaksanakan kegiatan Pengadian Kepada Masyarakat. Ruang lingkup kegiatan PKM ini adalah pemberdayaan kemitraan masyarakat ditahun 2024. Mitra dari PKM ini adalah Hydroponic Farm Lamongan yang diketuai oleh Bapak Helmi Hadinata. PKM ini berjudul “Transfer Teknologi Sistem Kendali Kelembapan dan Suhu Menggunakan Ultrasonic Mist Maker Di Kawasan Hydroponic Farm Lamongan Kelurahan Sidoharjo Lamongan”.
Kegiatan ini dimulai dengan persiapan program PKM yang didalamnya berupa pengurusan perizinan kegiatan PKM, komunikasi dan koordinasi dengan mitra program terkait, kesepakatan kerjasama dalam pelaksanaan, dan lain-lain. Kegiatan PKM ini memberikan kesan yang luar biasa bagi kedua belah pihak, baik mitra maupun pelaksana kegiatan PKM. Tentunya kegiatan ini sangat beramanfaat bagi keduanya.
Pada pelaksanaan, Tim PKM melakukan kegiatan tinjauan lapangan serta merumuskan masalah yang dihadapi mitra. Berdasarkan hasil tinjauan, produksi sayur di Hydroponic Farm Lamongan ini mengalami penurunan hasil panen hingga 75%. Kondisi penurunan panen tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah kondisi cuaca yang ekstrim, kelembapan serta suhu kebun tidak stabil, dan juga hama penyakit bermunculan.
Pada era teknologi industri 4.0 ini, tentunya ada solusi yang tepat untuk mengatasi hal ini, yaitu mengimplementasikan teknologi dengan model smart farming dan green energy. Konsep dari teknologi ini adalah mendeteksi secara otomatis kondisi pertanian dengan sensor suhu dan kelembapan. Hal ini di support dengan teknologi Internet of Things (IoT). Untuk sumber energi yang digunakan mengoprasikan teknologi ini adalah menggunakan renewable energy solar panel.
Solusi tepat perangkat yang bisa melakukan pekerjaan ini adalah dengan memakai alat Ultrasonic Mist Maker. Alat ini merupakan alat pembuat kabut dengan memanfaatkan getaran ultrasonic sehingga air terpecah menjadi butiran kecil seperti kabut. Prinsip kerja Ultrasonic Mist Maker ini diawali dengan sensor suhu dan kelembapan mendeteksi kondisi sekitar kebun, kemudian data yang didapat dari sensor-sensor tersebut digunakan untuk mengontrol dan membantu menyalakan Ultrasonic Mist maker, kemudian kabut secara otomatis terbentuk, dan alat ini akan berhenti pada kondisi kelembapan tertentu secara otomatis. Kinerja dari sensor ini bisa dideteksi dengan bantuan aplikasi Blink IoT yang bisa didownload melalui aplikasi play store yang ada di smart phone.
Dari aplikasinya, alat Ultrasonic Mist Maker ini mempunyai beberapa kelebihan. Ketika dioperasikan alat ini bisa memodifikasi konsentrasi air diudara sehingga menyebabkan perubahan kelembapan dan suhu, hemat pemakaian air, kemudian dapat dipantau melalui smartphone karena sistem terintegrasi dengan teknologi IoT. Tak kalah penting sistem bekerja secara tomatis, hemat penggunaan daya, serta dapat digunakan sebagai spray pupuk.
Pada pemaparan aplikasi penggunaan alat ini, pemateri menyampaikan banyak hal terkait gambaran umum mengenai apa itu smart farming yang tentunya wujud implementasi dari judul ini, kemudian pengetahuan dasar mengenai perkembangan teknologi pertanian yang dimulai dari era industri 1.0 sampai era industri 4.0, serta pengetahuan dasra mengenai teknologi renewable energy panel surya yang diaplikasikan pada penggunaan alat ini.
Harapan dari Tim PKM untuk mitra yaitu aplikasi dari alat Ultrasonic Mist Maker ini bisa bermanfaat semaksimal mungkin kedepannya bagi pertanian sayur yang ada di kawasan Hydroponic Farm, baik untuk dalam menjaga kestabilan suhu sekitar akibat cuaca ekstrim, dan juga utuk menghindari timbulnya penyakit yang memperlambat dan merusak pertumbuhan sayuran, yang tentunya hal ini berdampak pada tingkat capaian panen sayur. Kemudian tak lupa disampaikan terimakasih kepada pihak yang memberi dukungan pendanaan yaitu Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas Hydroponic Farm Lamongan.