Mohon tunggu...
Rohmat
Rohmat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Industri/ Universitas Muhammadiyah Lamongan

Tumbuh dan Berkembang Menuju Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dosen UMLA Latih Agropreneur Wisata Desa dengan Pembuatan Sayur Hidroponik

11 September 2024   17:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   12:46 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan PKM/dokpri

Lamongan- Kegiatan pengabdian Kepada Masyarakat dosen UM Lamongan yang diketuai oleh Dr. Rofiatun Solekha, S.Pd., M.Sc dari biologi dan beranggotakan Mufti Ari Bianto, M.Kom dari prodi Teknik komputer dan R. Achmad Djazuli, S.P., MMA. dari UM Gresik melalui program PKM yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2024 dalam hibah kompetitif nasional di bidang pengabdian kepada masyarakat skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) skema bidang pangan bermitra dengan kelompok tani muda sebagai pengelola Wisata Desa, pembuatan greenhouse dan penanaman sayuran hidroponik serta manajemen pengelolaan Wisata Desa. Kegiatan ini dilaksanakan di bulan Juli 2024.

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini secara umum berkontribusi dalam melakukan inovasi agropreneur milenial yang secara spesifik bertujuan untuk: 1) mengembangkan inovasi produk pertanian modern yaitu melon dan sayuran hidroponik menjadi produk unggulan di Desa Wisata mulai dari proses pemilihan bahan, penanaman sampai panen dengan konsep edukasi proses bagi para pengunjung Desa Wisata; 2) mengetahui manajemen usaha pengelolaan agribisnis pertanian modern sebagai Desa Wisata yang menonjolkan edukasi proses hasil pertanian modern meliputi mindset wirausaha, pengelolaan keuangan produk pertanian dan  pengelolaan keuangan Desa Wisata. 3) mengetahui teknik promosi mulai dari cara pengambilan foto dan video produk pertanian dan lokasi Desa Wisata yang menarik, cara memilih dan membuat aplikasi yang dipakai untuk marketing dan cara membuat video profil desa Desa Wisata berbasis Teknopark sebagai bentuk educational marketing mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi yang digunakan dan hasil pertanian modern yang diunggulkan.

Permasalahan yang dihadapi warga desa Tunggunjagir secara garis besar ada 3 yaitu: 1)  belum mengetahui cara produksi produk pertanian modern lain selain melon; 2) belum mengetahui manajemen usaha dan pengelolaan agribisnis sebagai Desa Wisata; 3) belum mengetahui cara promosi yang melibatkan branding profil desa Wisata berbasis Teknopark. Solusi yang ditawarkan berupa kegitan melipui: pendampingan dan penyuluhan teknologi pertanian modern yaitu hidroponik, pelatihan penanaman inovasi produk/hasil pertanian modern mulai dari penanaman sampai panen, pelatihan perawatan serta bahan/pupuk yang digunakan untuk proses pertumbuhan produk hidroponik, pelatihan pengemasan hasil panen pertanian modern, pelatihan pengelolaan keuangan agribisnis dalam kelompok tani, pelatihan pengelolaan sikulasi uang untuk Desa WIsata mulai dari paket wisata sampai wisata proses edukasi dalam agro modern, pelatihan pemilihan jenis paket wisata edukasi yang ditawarkan untuk par pengunjung, pelatihan pembuatan media iklan untuk hasil pertanian modern, pelatihan pembuatan akun sosial media untuk pemasaran/marketing, pelatihan pembuatan video profil desa Wisata sebagai bentuk educational marketing mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi yang digunakan dan hasil pertanian modern berupa melon dan tanaman hidroponik.

Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan adanya peningkatan pengolahan Wisata Desa Tunggunjagir dengan inovasi Agropreneur Milenial Desa Tunggunjagir berbasis Teknopark.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun