Orang tua merupakan faktor yang sangat penting dalam pendidikan anak, karena pusat pendidikan yang pertama dan utama adalah keluarga. Di dalam lingkungan keluarga, kepribadian anak mulai terbentuk dengan menirukan/memperhatikan tingkah laku orang tua dari segi bicara, sopan santun, dan disiplin. Mungkin banyak orang tua yang kurang paham akan hal ini, sehingga saat ini banyak kenakalan remaja yang disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya.
Orang tua memiliki pengaruh langsung dan paling kuat pada kesejahteraan anak terkait perkembangan fisik, kognitif, psikososial dan emosionalnya..
Orang tua seharusnya memperhatikan tentang hal ini agar tujuan pendidikan bagi anak terwujud dan semua itu harus di mulai sejak dini. Mungkin banyak orang tua yang mampu memenuhi kebutuhan materi anak tetapi kebutuhan pendidikan tidak pernah tercapai. Anak dibiarkan saja tumbuh tanpa tuntutan norma yang pasti, terkadang hal demikian tidak disadari oleh orang tua, di masa pandemi ini orangtua harus ekstra mendampingi anak dalam belajar melalui sistem daring.
Keterlibatan orang tua, menjadi salah satu hal terpenting yang dapat mempengaruhi anak dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Di era digital dan dengan adanya pemberlakuan home learning secara online, orang tua memiliki tantangan saat harus mendampingi anak mereka belajar, salah satunya adalah keterbatasan waktu.
Proses pengerjaan dan penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik ternyata cukup menyita waktu, biaya, ataupun energi, lebih-lebih bagi mereka yang tidak terbiasa. Seharian anak-anak berada di dalam rumah untuk sibuk menyelesaikan tugas dari para guru.
Dari proses ini diharapkan orang tua juga memahami betapa sesungguhnya dukungan dan peran mereka sangat sangat dibutuhkan anak-anak dalam proses pembelajaran setiap hari. Kondisi darurat yang menjadi seperti ini pun diharapkan akan menyadarkan orang tua akan perannya dalam mendampingi, membimbing, dan mengarahkan anak-anak dalam penyelesaian proses pembelajaran. Mereka juga “dipaksa” mengenal lebih dekat lagi sikap dan karakter anak itu sendiri.
Dari sini pula timbullah pentingnya sinergi antara orang tua dan pihak sekolah. Karena itu, kiranya proses pendidikan orang tua perlu benar-benar dijadikan program kerja sama yang nyata antara sekolah dan orang tua.
Di antara tujuannya yaitu meningkatkan kesadaran orang tua agar tidak lagi asalasalan dalam memberikan pengasuhan, kemudian meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan sesuai dengan karakter, usia, dan perkembangan anak, dan mempertemukan kepentingan dan keinginan antara keluarga dan pihak sekolah.
Orang tua bukanlah sosok yang hanya berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan material anak. Kebutuhan immaterial juga harus mendapatkan porsi yang sama, bahkan lebih. Sebab, kesibukan dan kepadatan urusan orang tua bisa menjadi bumerang ketika tidak diseimbangkan secara baik dalam kehidupan keluarga.
Tanpa pendampingan yang bagus dari orang tua, maka hasil pendidikan dari bangku sekolah tidak akan berbekas dan bermakna dalam kemasyarakatan. Sekal lagi, pengawasan dan pengendalian anak usia sekolah sangatlah membutuhkan peran orang tua. Sebab, kemampuan akademis yang mencakup seluruh aspek karakter bahkan jiwa dan raga, tidaklah semata-mata tanggung jawab sekolah (guru). Dan ini menjadi kunci bagi keberhasilan peserta didik menjadi sumber daya manusia yang unggul.