Pada global pendidikan, terutama di pendidikan anak usia dini populer dengan masa golden age (keemasan) mulai dari usia 0-6 tahun yangmerupakan langkah awal bentuk pendidikan sekolah yang dilewati anak dengan menggunakan  berbagai macam program belajar. Khususnya pada komponen pembelajaran ini akan dibutuhkan adanya penilaian pada peserta didik biasa dikenal dengan asesmen nantinya bisa memberikan informasi terkait rancangan pembelajaran yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Mengapa Asesmen lebih tepat digunakan pada PAUD daripadi penilaian Tes??
    Asesmen merupakan suatu proses pengamatan, pencacatan, dan pendokumentasian kinerja dan karya pada anak yang berproses secara sistematik dengan metode yang berkesinambungan dalam mengobservasi individual anak dan keunikan perkembangan mereka. Pada asesmen ini dinyatakan bahwa bukan hasil akhir dari sebuah tes atau dilakukan pada akhir sebuah kegiatan, melainkan asesmen ini merupakan proses berkelanjutan yang relatif penting dilakukan oleh guru PAUD mulai dari :
- Proses pengamatan (observasi) yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung ataupun tidak dengan menyiapkan kisi-kisi yang didesain secara sederhana menggunakan tulisan pada kertas HVS yang berukuran kecil. Kisi-kisi yang dibuat ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini mencakup lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosial, dan seni (Fajri Delia Nuralita, 2020: 19);
- Proses pencacatan (pelaporan) yang dilakukan dengan menggunakan instrumen checklist yang bisa melibatkan orang tua agar mereka menjadi lebih mengerti dan paham terhadap perkembangan anaknya; dan
- Proses dokumentasi hasil kinerja anak dari keunikan dan perkembangannya dengan menerapkan sistematika komentar, anekdot, portofolio dan sampel kerja (Sari Ratih Permata, 2019: 10).
   Namun, apabila tes dilaksanakan pada anak usia dini masih belum memungkinkan, disebabkan tes masih termasuk bagian tersempit dari evaluasi dan asesmen yang diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan informasi mengenai kemampuan, sikap, minat maupun motivasi peserta didik. Istilah tes ini sesungguhnya lebih ke hasil akhir dari tes atau ujian tersebut, bukan melalui proses suatu pembelajaran sehingga pendidikan PAUD lebih menekankan pada penilaian Asesmen (Ferliana Jovita Maria: 5)
  Tujuan asesmen ini merupakan untuk melihat tingkat kemajuan dan perkembangan anak baik itu kemampuan dan sikap mereka. Pada penilaian asesmen ini sangat membantu terhadap pihak yang terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak khususunya bagi guru, orang tua, dan anak. Bagi guru bahan nilai asesmen ini mampu dijadikan sebagai masukan dalam merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya pada anak. Bagi orang tua, sangat terbantu dengan adanya penilaian asesmen ini yang nantinya mampu melihat tingkat perkembangan anak dan diharapkan mampu menentukan langkah atau upaya apa yang dapat membantu perkembangan anak. Sedangkan bagi anak sendiri, sebagai dorongan motivasi terhadap dirinya untuk mengembangkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H