Mohon tunggu...
Rohmatul Janah12
Rohmatul Janah12 Mohon Tunggu... Mahasiswa - RJ

Perbankan Syariah Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Dibalik Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gerakan Penanaman Pohon untuk Mencegah Abrasi di Desa Randusanga Kulon

16 November 2021   10:47 Diperbarui: 16 November 2021   10:53 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BREBES, Pada Tanggal 15 November 2021 bertempat di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Kepala Desa Randusanga Kulon menyelenggarakan Program Gerakan Penanaman Pohon Cemara laut di sekitar bantaran sungai si Gempol. Program ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Brebes dan pemerintah Kecamatan Brebes dengan menggerakan penanaman pohon dari bantaran sungai desa Kaligangsa sampai dengan Desa Randusanga Kulon.    

Penanaman Pohon Cemara laut ini dalam rangka program Mageri Segoro dan Aksi Gerakan Pemuda Pemudi Menanam (Gerakpapinam). Program Penanaman Pohon ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari Pejabat Kecamatan Brebes, Para pejabat Desa Randusanga Kulon, Ibu-ibu PKK, Para Ketua RW dan RT Desa Randusanga Kulon, Para Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang sampai Para Pelajar tingkat SD turut serta dalam program Penanaman Pohon Cemara laut ini di sekitar bantaran sungai Sigempol desa Randusanga Kulon.

Salah satu tujuan penanaman pohon cemara laut ini adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Apalagi Randusanga Kulon merupakan salah satu daerah pesisir di Kabupaten Brebes yang sangat rawan dengan Abrasi.

H. Afan Setiono, S.E selaku Kepala Desa Randusanga Kulon menjelaskan, "Abrasi di desa kami sangat luar biasa yang mengharuskan semua stakeholder turut serta berpartisipasi mulai dari Pemerintah Desa Randunga Kulon, Pemerintah Kabupaten Brebes, Forkopimda Brebes dan alhamdulillah tadi kami sudah menghadiri penanaman pohon secara simbolis dari Ibu Bupati Brebes."

Secara ekonomi, dampak yang sangat luar biasa dirasakan oleh masyarakat desa Randusanga Kulon apalagi di saat masa Pandemi Covid-19 sangat turun drastis. Karena abrasi yang dirasakan bukan hanya bulanan tapi yang terjadi bahkan harian. Abrasi ini mulai terjadi ketika menjelang sore hari dimana air sudah masuk ke dalam pemukiman warga.

H. Afan Setiono, S.E pun menambahkan, "Dengan abrasi garis pantai masuk ke dalam wilayah desa, artinya semua tambak-tambak yang ada di Desa Randusanga Kulon tergerus  air laut bahkan deburan ombak sudah sampai ke wilayah desa kami, berdasarkan data yang ada kurang lebih terdapat 750 tambak dan sekitar 270 warga yang terkena abrasi, sehingga bukan hanya tambak tetapi semuanya bagaikan lautan".

"Harapan saya, semua stakeholder baik dari Pemerintah Kabupaten Brebes, Forkopimda Brebes, Pemerintah Randusanga Kulon dan Masyarakat Randusanga kulon khususnya dapat bersinergi untuk bisa menanam pohon baik menanam Pohon Mangrove atau Pohon Cemara Laut untuk mencegah terjadinya abrasi," imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun