Mohon tunggu...
Rohmatul Husna
Rohmatul Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 5, dengan jurusan pendidikan matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyatukan Luhur Bangsa dan Nilai Keislaman: Membangun Karakter Bangsa yang Berkeadaban

9 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   07:04 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim memiliki kekuatan besar dalam mengintegrasikan nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila dengan ajaran Islam. Kedua nilai ini memiliki kesamaan mendalam dalam membentuk karakter bangsa yang beradab, bermoral, dan adil. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ajaran Islam dapat saling melengkapi untuk membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kedamaian.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa dan Tauhid

Pancasila mengajarkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mencerminkan keyakinan pada Tuhan yang satu. Konsep ini selaras dengan ajaran Islam tentang tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang Maha Esa. Keduanya menekankan pentingnya hubungan manusia dengan Tuhan yang harus didasari oleh rasa tawadhu (rendah hati) dan kepasrahan kepada-Nya. Nilai ini mengajarkan umat manusia untuk memiliki rasa takut, cinta, dan tunduk kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Nilai Pancasila tentang kemanusiaan yang adil dan beradab mengajarkan untuk menghargai martabat setiap individu tanpa membedakan ras, suku, agama, atau golongan. Ajaran Islam pun menekankan pentingnya berakhlak mulia dan memperlakukan sesama manusia dengan penuh penghormatan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa tujuan diutusnya beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Oleh karena itu, konsep kemanusiaan dalam Pancasila sangat sejalan dengan ajaran Islam yang menuntut umatnya untuk berbuat baik, berbagi dengan sesama, dan mengedepankan keadilan sosial.

3. Persatuan Indonesia dan Ukhuwah Islamiyah

Pancasila menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Islam pun mengajarkan ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan di kalangan umat Muslim, yang juga dapat diterapkan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Islam mendorong umatnya untuk menjaga hubungan baik dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Pancasila dan Islam keduanya mengajarkan bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kunci untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dan Musyawarah

Pancasila menekankan prinsip demokrasi yang berdasarkan pada musyawarah untuk mufakat, yang mengedepankan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Dalam Islam, prinsip musyawarah (syura) juga sangat ditekankan, seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an dan Hadis. Musyawarah dalam Islam bertujuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan membawa kemaslahatan bagi umat. Oleh karena itu, prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Pancasila sangat sejalan dengan ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya berkumpul untuk bermusyawarah dalam menghadapi persoalan.

5. Keadilan Sosial dan Kewajiban Berzakat

Pancasila mengajarkan tentang pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang tidak boleh ada yang tertinggal atau terpinggirkan. Dalam Islam, prinsip keadilan sosial tercermin dalam kewajiban berzakat, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Zakat bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dengan memberikan sebagian harta kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, ajaran Islam mengajarkan untuk memberikan hak kepada orang miskin, anak yatim, dan mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat, yang juga sejalan dengan semangat keadilan sosial dalam Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun