Menuju pilpres 2024 isu-isu politik di Indonesia makin bermacam-macam. Salah sataunya yaitu isu menurunnya partisipasi politik Perempuan dalam pilpres 2024 ini. Isu ini diawali karena tidak adanya kandidat Perempuan dalam pilpres kali ini.
Melihat dari kondisi politik di Indonesia, sesuai aturan harus ada 30% Perempuan yang ikut andil dalam politik.
Untuk itu, dikutip dari postingan media sosial milik pinter politik, disebutakn ada beberapa tanggapan dari para paslon capres-cawapres 2024 mengenai isu menurunnya partisipasi politik Perempuan saat ini.
Dimulai dari paslon nomor 1, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mereka menyebutkan bahwa akan menekankan pada prinsip meritokrasi. Meritokrasi adalah suatu prinsip politik yang memberikan kesempatan bagi setiap individu berdasarkan prestasi dan usahanya, bukan berdasarkan stastus sosial.
Selanjutnya, mereka juga menyebutkan bahwa dalam organisasi yang dipimpin oleh Anies, memiliki banyak peran Perempuan di dalamnya.
Prabowo-Gibran sebagai paslon nomor 2 menyebutkan, bahwa banyak posisi penting yang telah dipimpin oleh Perempuan. Prabowo juga menyebutkan bahwa dalam kepengurusan partai Gerindra banyak yang diisi oleh Perempuan.
Selanjutnya, yaitu paslon nomor 3 yaitu Ganjar-Mahfud, dalam infrografisnya disebutkan bahwa Perempuan termasuk dalam kelompok prioritas. Ganjar juga menyebutkan dalam pimpinannya terdapat 3 kelompok prioritas, yaitu Perempuan, penyandang disabilitas, dan anak-anak.
Bagaimana menurutmu? Apakah peran Perempuan dalam politik benar-benar hilang atau malah semakin berkembang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H