Mohon tunggu...
winter bear
winter bear Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Random

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Penyakit Antraks yang Sedang Viral di Indonesia! Berikut Gejala dan Penyebabnya!

7 Juli 2023   22:52 Diperbarui: 7 Juli 2023   23:05 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram (bigstone_media)

Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan tentang penyakit menular Antraks yang diduga berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Antarks adalah penyakit bakterial menular kepada hewan dan manusia yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. 

Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia, namun tidak dapat menular kepada sesama manusia. Penyakit ini dapat menginfeksi manusia apabila terdapat luka yang terbuka kemudian tersentuh oleh hewan yang terjangkit antraks serta apabila ada yang mengonsumsi daging hewan yang telah terinfeksi antraks. 

Gejala yang ditimbulkan ketika terjangkit bakteri antrak sangat beragam. Sehingga, untuk mengetahui gejala penyakit antraks maka membutuhkan diagnosis medis. 

Gejala penyakit antraks ini tergantung dengan rute infeksinya yang dimulai dari ulkus kulit dengan keropeng gelap hingga kesulitan bernafas.  Gejala lainnya yang dapat dialami adalah nyeri dada atau nyeri pada otot, benjilan kecil di kulit, batuk, gatal, mual, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Selain itu ada pula gejala yang berupa batuk darah hingga muntah darah.

Penyakit ini mulai menyebar di Indonesia setelah berita beberapa warga di Gunung Kidul mengonsumsi bangkai sapi yang telah dikubur hingga membuat sekitar 87 warga terinfeksi penyakit antraks dan 1 diantaranya meninggal dunia. 

Di Gunung Kidul memang terdapat tradisi yang dinamakan dengan Brandu atau Porak yang merupakan tradisi untuk memakan daging dari bangkai hewan. Sehingga beberapa warga di Gunung Kidul tidak mempermasalahkan orang-orang yang menggali kuburan sapi tersebut dan memakan dagingnya tanpa diketahui bahwa sapi tersebut mati karena terinfeksi bakteri antraks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun