Mohon tunggu...
rohmat wijayanto
rohmat wijayanto Mohon Tunggu... -

ya gitu deh.. penulis adalah mahasiswa teknik industri Universitas Mercubuana

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pertanian Organik

1 November 2010   15:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:55 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir-akhir ini banyak orang tertarik untuk mencoba membudidayakan pertanian organik. Disebabkan anjuran orang-orang untuk embali ke alam. Tetapi keuntungan pertanian organik tidak hanya itu. Selain lebih aman karenatidak menggunakan obat-obatan kimia,tetapi hasilnyapun lebih menguntungkan karena harga tanaman organik lebih mahal dari pada harga tanaman kebanyakan.

Sebenarnya apakah pertanian organik itu. Pertanian organik sendiri memiliki arti manajemen sistem pertanian dimana dalam pertanian tersebut tidak menggunakan pupu,pestisia,maupun obat-obatan yang didapat dari bahan kimia. Pertanian organik tidak menggunakan stimulan dari luar sistem itu sendiri sehingga kesannya lebih ramah lingkungan serta lebih alami.

Tanaman yang dibudidayakan dengan meggunakan cara ini masih meliputi tanaman pangan seperti beras. Maupun buah-buahan dan sayuran. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan merambah ke jenis tanaman lain.

Faktor yang tidak bisa lepas dari pertanian organik tentu saja pupuk organik dan pestisida pembunuh penyakit. Sebenarnya alam sudah menyediakan pupuk dan pengandali hama yang alami sehingga kita tidak perlu lagi menggunakan pupuk kimia yang merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun