Mohon tunggu...
rohmat shodiqin
rohmat shodiqin Mohon Tunggu... -

Saya adalah Guru SDIT Raudhatul Muttaqin Pendidikan terakhir S1 UNJ

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maka Nikmat Tuhanmu Manakah yang Kamu Dustakan

17 Agustus 2012   23:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:36 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku pergi ke tepi sungai untuk mencuci pakaianku. Tatkala aku berdiri, tiba – tiba ada seekor kalajengking besar sedang menatapku. Aku merasa takut, dan berlindung kepada Allah mudah –mudahan diselamatkan dari bahaya sengatannya.
Kalajengking itu merayap berjalan mendekati sungai. Sekonyong-konyong ada seekor katak besar keluar dan berenang-renang di permukaan air. Kalajengking itu naik ke tubuh katak seakan ia mengendarai nya dan dan ia bawa berenang hingga dapat melintasi sungai.
Aku terus memperhatikan kejadian itu dengan serius. Kalajengking itu kini naik ke daratan dan merayap menuju sebuah pohon besar yang begitu rimbun dan ridang. Tidak di sangka-sangka di bawahnya ada seorang pemuda sedang tidur karena mabuk minuman keras.
Aku hanya sempat bergumam sendiri, “laahaula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Kalajengking ini sengaja dating kemari dari seberang sana hanya untuk menyengat pemuda itu. Ingin rasanya aku mendekat dan membunuh kalajengking itu.”
Aku pun mencoba berdiri di dekatnya. Tiba-tiba ada seekor ular besar menghadap. Rupanya ular itu juga tengah mengincar pemuda itu. Kalajengking itu sangat gregetan dan berambisi untuk menyengat. Maka pertarungan antara ular dengan kalajengking pun tak dapat dihindarkan hingga akhirnya si ular berhasil ditaklukkan dan mati.
Kalajengking mengurungkan niatnya dan kembali lagi ke tepian sungai, serta katak dengan setia menunggunya. Naiklah si kalajengking ke punggung si katak. Aku memperhatikan dari belakang hingga ia berhasil melintasi sungai menuju tempat semula.
Aku segera kembali ke pemuda itu dan ia terperanjat bangun dan bangkit. Aku pun menceritakan kisah yang terjadi kemudian berkata ,”sungguh Allah telah menjagamu dari marabahaya.” Akhirnya dia mau bertobat dan melepaskan pakaian gembelnya.**

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun