Mohon tunggu...
Rohmat JeffriSaputro
Rohmat JeffriSaputro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dari kampus Institut Agama Islam Negeri Ponorogo angkatan 21. Saya berzodiak Taurus sehingga saya dikenal dengan orang yang keras kepala. Hobi saya menggambar dan menulis akan tetapi saya lebih suka menggamar, walaupun begitu menulis menjadi salah satu alternatif saya untuk menuangkan ide-ide dibalik kata yang tersusun manis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergeseran Peran Orang Tua dalam Rumah Tangga

9 Juni 2024   00:28 Diperbarui: 9 Juni 2024   00:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat baca! bagaimana kabarnya, semoga keadaan semuanya baik-baik saja. Kali ini dalam artikel, akan membahas mengenai pergeseran peran orang tua didalam rumah tangga, dimana laki-laki sebagai tulang punggung keluarga juga dapat diperenakan oleh seorang perempuan begitupun sebaliknya.

Sekarang coba perhatikan lingkungan disekeliling! apakah ada perempuan yang sudah menikah namun dia yang bekerja? perempuan yang biasanya hanya mengurus anak dan suami memutuskan untuk bekerja akibat tuntutan kebutuhan yang semakin banyak. Salah satu bentuk pergeseran peran dalam masyarakat, yaitu pergeseran peran perempuan sebagai makhluk lemah yang identik dengan pekerjaan rumah sekarang menjadi pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarga. Rumah tangga merupakan unit dasar masyarakat, senantiasa berubah dan beradaptasi seiring dengan perkembangan zaman, budaya, dan nilai-nilai.

Secara tradisional, peran gender di rumah dibagi secara berbeda dimana laki-laki bertanggung jawab atas kehidupan mereka, dan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak. Namun, perubahan signifikan terjadi, sekarang ini semakin banyak perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja, menerima pendidikan yang sama dengan laki-laki dan mengejar karir. Di sisi lain, banyak pria yang lebih terlibat dalam pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak serta berbagi tanggung jawab secara lebih efektif dengan pasangannya.

Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah meningkatnya peran laki-laki dalam pengasuhan anak. Laki-laki dipandang tidak hanya sebagai pencari nafkah, namun juga sebagai sosok yang berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Kebanyakan laki-laki memainkan peran penting dalam merawat anak mereka, berpartisipasi dalam aktivitas bermain, membantu pekerjaan rumah tangga, dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan. Selain itu dalam pembagian pekerjaan rumah tangga laki-laki dan perempuan tidak lagi terikat pada tugas-tugas berat, sebaliknya mereka berbagi tanggung jawab sesuai dengan keterampilan, minat, dan waktu yang tersedia. Hal ini dapat berarti bahwa laki-laki menjaga anaknya sementara perempuan bekerja di luar rumah, atau keduanya berbagi pekerjaan rumah tangga.

Bentuk penyimpangan positif dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari bergesernya peran seseorang yang tidak seharus melekat pada dirinya, titik peran merujuk pada kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sehubungan dengan kedudukan atau statusnya. Perubahan peran menunjukkan adanya perubahan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pergeseran peran dapat terjadi dengan cara-cara tidak biasa. Ada beberapa peran yang dijalankan oleh wanita untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya menjadi sopir bus, perempuan yang menjadi kuli bangunan, dan kuli gendong di pasar. Profesi-profesi seperti sopir bus, kuli bangunan, dan kuli gendong di pasar identik dengan profesi yang dilakukan oleh kaum pria. Saat ini kaum wanita bisa melakoni profesi tersebut selama memiliki kapasitas untuk menjalankan profesi tersebut. 

Perubahan peran di rumah tangga merupakan cerminan evolusi masyarakat menuju nilai-nilai seperti partisipasi, kesetaraan dan keberagaman. Langkah ini merupakan lahkah awal dalam menuju terciptanya keluarga yang kuat dimana anggota keluarga bekerja sama untuk saling merawat, mengajar dan mendukung, sehingga dengan memahami dan menerima perubahan dapat menciptakan landasan yang kuat untuk keluarga yang bahagia dan berkelanjutan di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun