Mohon tunggu...
Rohmat JeffriSaputro
Rohmat JeffriSaputro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dari kampus Institut Agama Islam Negeri Ponorogo angkatan 21. Saya berzodiak Taurus sehingga saya dikenal dengan orang yang keras kepala. Hobi saya menggambar dan menulis akan tetapi saya lebih suka menggamar, walaupun begitu menulis menjadi salah satu alternatif saya untuk menuangkan ide-ide dibalik kata yang tersusun manis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Seorang Perempuan

22 Maret 2024   20:38 Diperbarui: 22 Maret 2024   20:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo sobat baca !!! pernahkah kamu menjumpai seorang pemimpin tapi perempuan? dimana yang biasanya pemimpin itu seorang pria ini justru adalah seorang perempuan. seorang perempuan yang biasanya dianggap lemah kini juga bisa menjadi seorang pemimpin yang disegani oleh bawahannya.

Peran perempuan dalam kepemimpinan telah mendapat respon positif, menunjukkan bahwa stereotip lama yang membatasi perempuan semakin tergeser, dimana sifat dari perempuan kebanyakan adalah feminim sehingga akan tidak cocok apabila menjadi seorang pemimpin. Karena itu ada beberapa statement masyarakat yang beranggapan bahwasanya seorang perempuan itu tidak cocok menjadi seorang pemimpin dan ada yang beranggapan negatif apabila perempuan menjadi seorang pemimpin. Padahal jika di telaah lebih dalam lagi banyak juga pemimpin perempuan yang berasal dari Indonesia seperti Cut Nyak Dhien, Ra Kartini, Dewi Sartika dan lain sebagainya yang menjadi seorang pemimpin sejak dini demi meperjuangkan kebangsaan Indonesia.

Pada saat ini masih banyak ditemui seorang perempuan yang menjadi pemimpin, beberapa contoh kepemimpinan yang dipegang oleh perempuan di lingkungan sekitar seperti kepala sekolah, kepala desa, dan lain sebagainya. ini dibuktikan bahwasanya kepemimpinan tidak memandang gender baik laki-laki maupun perempuan semuanya bisa menjadi pemimpin, justru yang terpenting adalah dalam memimpin semuanya harus amanah dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih karena setiap hal yang mereka jalani pasti akan ada dampaknya.

Kepemimpinan yang dipegang oleh perempuan mampu menciptakan organisasi yang lebih sehat, egaliter, dan mampu menghasilkan keputusan yang inklusif dan komprehensif. Keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di sektor publik maupun swasta dianggap penting untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih baik. Meskipun masih terdapat ketimpangan gender dan stereotip yang menghambat kemajuan perempuan dalam kepemimpinan, langkah-langkah untuk mendukung peran perempuan sebagai pemimpin terus diperjuangkan demi menciptakan lingkungan yang merata bagi semua individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun