LION AIR dikabarkan ingin mencari pendanaan segar sebesar Rp7,7 triliun melalui penawaran umum perdana (IPO). Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia ini bertujuan untuk mengumpulkan modal guna memperkuat ekspansi dan meningkatkan fasilitas operasionalnya.
Menurut sumber yang terkait dengan rencana tersebut, Lion Air berencana untuk mendaftarkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. IPO ini dilaporkan akan menjadi salah satu faktor penentu arah perusahaan dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19 terhadap industri penerbangan.
Lion Air ingin mengambil keuntungan dari pemulihan bertahap sektor penerbangan setelah dilanda penurunan permintaan yang signifikan selama pandemi. Penawaran saham ini diharapkan dapat menjadi sumber pendanaan yang penting bagi Lion Air untuk mengembangkan jaringan penerbangan domestik dan internasional mereka.
Rencana ini terjadi setelah pertemuan antara manajemen Lion Air Group dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal Juli 2021. Pada pertemuan tersebut, Lion Air telah menyampaikan komitmennya untuk meluncurkan IPO. Rencana ini juga dilaporkan telah mendapatkan persetujuan awal dari pemimpin industri penerbangan di Indonesia.
Lion Air, yang didirikan pada tahun 2000, saat ini mengoperasikan sekitar 100 pesawat dan melayani lebih dari 100 rute di Indonesia dan internasional. Maskapai ini adalah pemain utama dalam industri penerbangan Indonesia, bersama dengan maskapai Citilink yang juga merupakan bagian dari kelompok Lion Air.
Sumber referensi:
1. "Lion Air plans $538m IPO in critical Indonesian aviation test" - Financial Times
2. "Lion Air Group hebt plan untuk IPO senilai Rp7,7 triliun" - CNBC Indonesia
3. "Lion Air Siap Luncurkan Penawaran Saham Perdana" - CNBC Indonesia
