Ingin mengubah bangunan rumah atau bangunan lainnya karena rusak atau sudah bosan? Nah itu saatnya kita melakukan renovasi. Pada dasarnya arti tindakan renovasi adalah melakukan perbaikan atau perubahan yang biasanya bertujuan untuk mewujudkan keinginan kita dengan menyesuaikan kondisi bangunan serta kebutuhan yang ada. Hal ini bisa dilakukan pada bangunan baru yang baru akan ditempati atau bangunan usang yang bekas dipakai orang maupun kita sendiri.Mengapa renovasi itu harus dilakukan? Tentu saja yang utama adalah faktor kenyamanan atau kepuasan kita sebagai pengguna atau pemilik bangunan tersebut. Karena selain kegunaannya sebuah banguna  juga harus sesuai dengan hati dan perasaan dari sang pemilik atau penggunanya.
Tentu saja ada banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan dan perasaan pemilik atau penggunannya tersebut. Pertama mungkin adalah faktor fungsi atau kemanfaatannya yang harus sesuai dengan kebutuhan yang ada. bangunan tersebut harus bisa berfungsi untuk memenuhi atau mengakomodir kebutuhan yang diperlukan, baik yang rutin maupun temporer. Kedua faktor kenyamanan yang mempengaruhi hati dan perasaan kita. Kenyamanan hati ini bisa dipengaruhi oleh estetika, arsitektural interior dan exterior yang klop dengan perasaan kita. Bisa juga dari kepuasan atas kualitas bahan bangunan yang dipakai pengaturan denah bangunan, kesesuaian dengan hongsui dan fengshui, serta beberapa hal lainnya.
Â
Nah sebelum kita memulai renovasi tersebut maka kita sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis renovasi yang ada dan renovasi seperti apa yang mungkin tengah butuhkan. Menurut Georgi Ferdwindra Putra, seorang Co-founder dan CEO Gravel yang notabene merupakan perusahaan teknologi yang bergerak di bidang konstruksi dengan misi membangun Indonesia dengan membangun manusianya, menyebutkan adanya 3 jenis renovasi sebagai berikut:
Pertama renovasi total, yaitu renovasi yang melibatkan perombakan menyeluruh sebuah rumah atau bagian rumah tertentu sehingga seringkali melibatkan pekerjaan-pekerjaan yang besar misalnya: perombakan struktural, perbaikan dan merapikan sistem listrik dan pipa-pipa, serta penggantian lantai atau dinding. Biasanya renovasi total ini dilakukan sebagai pekerjaan dengan skala besar.
Kedua renovasi fungsional, yaitu renovasi yang memiliki bertujuan untuk lebih mengoptimalkan fungsi, efektivitas dan efisiensi ruang yang sudah ada dengan mengubah tata letak atau fungsi ruangan tersebut. Biasanya renovasi fungsional ini akan kita lakukan jika kita ingin mengubah tata letak dari setiap tempat di rumah kita, fungsi peruntukan atau lainnya, contohnya: mengubah garasi mobil menjadi kantor, menggabungkan dapur dengan ruang makan, merubah gudang menjadi garasi dan sebagainya.
Ketiga renovasi estetika, yaitu renovasi yang bertujuan untuk mengubah tampilan dan penampilan rumah atau bangunan lama atau yang sudah ada, tanpa mau repot melakukan perubahan besar pada struktur atau tata letak ruangan yang sudah jadi. Renovasi ini biasanya berupa pekerjaan pengecatan, penambahan interior, pergantian plafon, perbaikan lantai keramik, pergantian kabinet dan perangkat keras, serta penambahan ornamen dan dekorasi lainnya.
Â
Setelah mengetahui jenis-jenis renovasi seperti di atas, selanjutnya kita perlu membuat perencanaan baik, matang dan terkonsep. "Secara garis besar perencanaan renovasi harus meliputi perencanaan penggunaan material pada bangunan, perencanaan biaya, dan, proses tahapan kerja. Hal ini harus dilakukan secara teliti sehingga renovasi dapat tergambar sebelum proses pengerjaan," begitu dijelaskan Co-founder dan CPO Gravel, Fredy Yanto melalui surel.
Â
Agar bisa membuat perencanaan renovasi yang dibutuhkan tersebut, mungkin kita memerlukan bantuan layanan penyedia renovasi yang dapat membantu kita membuat perencanaan akurat serta kemudian mengeksekusi rencana renovasi tersebut dengan baik dan optimal. Sebut saja salah satu yang menjadi bagian penting dalam perencanaan tersebut adalah pencarian atau pemilihan tukang dengan berbagai keahliannya yang sesuai dengan rencana renovasi yang sudah kita buat.
Menurut Fredy, di Gravel, rencana dan eksekusi renovasi dapat diakomodir lewat layanan Gravel Construction dan Gravel Maintenance. Yang dimaksud dengan Gravel Construction yaitu layanan untuk jenis renovasi total yang bersifat struktural dan fungsional, misalnya menambah ruang pada bangunan. Jadi, skala pengerjaannya tergolong besar. Selain itu, Gravel Construction juga memiliki sistem borongan untuk pilihan layanan pengerjaan bangunan dengan harga tetap.
Sedangkan yang disebut Gravel Maintenance yaitu solusi layanan untuk perbaikan dan perawatan bagian-bagian tertentu pada rumah, termasuk renovasi estetika salah satunya. Tentu saja cakupan layanannya lebih sederhana, dengan fokus pada 8 jenis perbaikan hunian saja, diantaranya: jasa tukang atap, tukang keramik, tukang waterproofing dan lainnya. Untuk bisa memberikan hasil kerja Gravel Maintenance yang berkualitas dan tepat sasaran, Gravel turut menyediakan layanan  Surveyor untuk pengecekan kerusakan hunian hingga ke akar masalah.
Berbekal hasil laporan yang diberikan Surveyor tersebut, maka kita akan bisa mengetahui apa saja pengerjaan renovasi yang dibutuhkan, rekomendasi material, jumlah tukang, lama pengerjaan, hingga estimasi biaya yang harus disiapkan secara cermat dan tepat. Dus, laporan surveyor ini menjadi bahan perencanaan yang vital dan menjadi bekal pertimbangan sebelum renovasi mulai dijalankan secara optimal.