Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Coretan Menggairahkan dari Zaman Old Hingga Era 4.0 Seorang Dukun Gokil

18 Juli 2020   02:13 Diperbarui: 18 Juli 2020   02:14 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Dukun Gokil" karya Mang Ucup, Halaman: 198 Ukuran: 14 x 20 cm, Sampul: Softcover - Sumber Foto: askara.co

Alhasil meskipun saat ini MU sudah tergolong manula, mendekati 80 tahun, namun gaya, pola dan corak penulisannya bisa mengimbangi gaya, selera dan kemauan generasi zaman now atau generasi Z.

Bahkan jika tak mengenal sosok sebenarnya dari MU, tapi hanya mengenalnya dari kegokilan tulisan dan gaya bahasanya, maka banyak pembacanya yang menduga bahwa MU itu masih termasuk generasi milenial atau centennial.

Meski kemasannya dan cara penyajiannya sangat kekinian, sebenarnya serita Mang Ucup yang dirangkum dalam buku ini banyak kisah tentang keseharian anak negeri di jaman old meskipun tak terlupakan juga dihadirkan kisah-kisah aktual era teknologi industri 0.4 saat ini.

Misalnya kisah gokil tentang pengalaman petualangan masa kecil Mang Ucup yang berhasil menyelundup menjadi penonton tercilik di bioskop yang memutar film dewasa.

Namun di luar kisah old tentang pengalaman masa kecil, dan masa muda dari masa lampau, Mang Ucup juga menyajikan kisah-kisah aktual masa milenial di hari-hari ini,dengan tulisan yang mengalir sehingga bisa menjadi catatan sejarah peradaban masyarakat, baik lokal, nasional, regional, maupun global.

Kelenturan tema tulisan yang amat beragam juga menjadi warna-warni pelangi hidup yang akan terasa mengasyikkan bagi pembacanya. Analisa tulisannya yang mampu menghadirkan pemikiran yang Out of The Box juga bisa membuat kita tercengang, terperangah, manggut-manggut, dan terkadang senyam-senyum dikulum sendirian.

Meskipun disebut sebagai dukun yang kerap diapresiasi sebagai sesuatu yang negatif, namun Mang Ucup bisa menghadirkan tulisan yang mendamaikan alias no SARA, no gender-oriented, bahkan no age-limit, sehingga tak ada batasan unuk dibaca oleh semua kalangan dan dari manapun juga.

Adapun yang terpenting diantara berbagai penjelasan di atas adalah buku ini dijamin akan mampu menggairahkan siapa pun, yang saat ini mungkin dalam keadaan letih-lesu serta merasa terbebani oleh hidup yang teramat berat. Semoga melalui mantra tulisan yang ditorehkan dukun gokil tersebut, pembacanya bisa kembali bergairah dalam menapaki hidup yang serba riweh. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun