Tak tanggung-tanggung upaya serius pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan segala hal menuju pelaksanaan protokol kenormalan baru (new normal).Â
Salah satunya adalah gelaran lomba pembuatan video simulasi protokol kenormalan baru yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam negeri (Kemendari).Â
Untuk keperluan hadiah yang akan diberikan kepada pemenang lomba video simulasi new normal yang digelar tersebut, total Kemendagri mengungkapkan akan menggelontorkan anggaran hingga sebesar Rp168 miliar.
Dipaparkan Mendagri Tito Karnavian, anggaran sebesar itu akan diberikan dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID) yang akan diserahkan kepada 84 pemda yang menjadi pemenang.Â
Adapun rinciannya yaitu Rp3 miliar untuk pemenang pertama, Rp2 miliar untuk pemenang kedua dan Rp1 miliar untuk pemenang ketiga per Pemda."Â
Sehingga total pemenang berjumlah 84, terdiri atas juara I, II dan III untuk 7 sektor kehidupan dan 4 klaster pemda dengan total hadiah DID Rp168 miliar," jelas Tito saat membuka Penganugerahan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 di Kantor Kemendagri, Jakarta, seperti dikutip cnnindonesia.com (22/6).
Alasan penyelenggaraan lomba video simulasi tersebut, menurut Tito, karena sebagai sesuatu yang baru maka tatanan kenormalan baru tersebut memerlukan tahap pengenalan atau prakondisi agar seluruh lapisan masyarakat siap dan mampu beradaptasi.
Karenanya lomba tersebut dibuat untuk mengkampanyekan protokol new normal. Sebab menurutnya protokol new normal tersebut adalah keniscayaan yang harus dipilih sampai nanti vaksin virus corona telah ditemukan.
Entah karena besarnya hadiah yang diawarkan atau karena memang ingin berpartisipasi dalam persiapan penerapan protokol new normal yang akan diterapkan pemerintah tersebut, menurut Tito hingga lomba ditutup total masuk lebih dari 2.517 video simulasi peserta lomba yang dikirimkan oleh pemda-pemda yang berminat.
Para Pemda peserta lomba tersebut mengirimkan video simulasi berdurasi sekitar 2 menit yang memvisualkan protokol simulasi new normal yang dibuat oleh pihak pemda yang bekerja sama dengan stakeholder lokal serta melibatkan ahli kesehatan.Â