Aktivitas tersebut meningkat semakin intens ketika kebijakan karantina untuk mencegah penyebaran dan menghentikan penularan Covid-19 diterapkan oleh pemerintah daerah.
Jadi tanpa menunggu datangnya lebaran, masyarakat telah melakukan komunikasi atau yang disebut silaturahmi digital tersebut sesuai kebutuhan mereka masing-masing.
Seharusnya Presiden Jokowi memberikan nilai tambah dari istilah mudik digital yang dilontarkannya tersebut dari sekadar silaturahmi digital yang sudah umum dilakukan masyarakat.
Misalnya sebagai saran diberikan instruksi kepada pemerintah daerah agar menggerakkan aparatnya untuk membantu masyarakat buta digital agar bisa melakukan silaturahmi dengan kerabat di perantauan saat lebaran nanti.
Sebab, harus diakui bahwa salah satu kendala silaturahmi digital tersebut adalah masih banyaknya masyarakat desa khususnya yang tua-tua yang benar-benar buta digital alias gaptek, sekaligus sudah susah untuk belajar mengejar ketertinggalan digital mereka.Â
Sebab itulah perlu dipikirkan bantuan seperti apa yang bisa diberikan pada mereka jika kerabat perantauannya ingin melakukan mudik digital.
Mungkin bisa dibentuk call center bantuan mudik digital yang salah satu tugasnya adalah mengupayakan agar kerabat di perantauan dengan keluarga di kampung halaman bisa terhubungkan meskipun terkendala kemampuan dan pengetahuan komunikasi digital.
Terkait masalah teknis terkait masih adanya kesenjangan pengetahuan digital di atas, mungkin pemerintah pusat dan daerah bisa mengupayakan terjaminnya infrastruktur digital seperti kekuatan jaringan sinyal telekomunikasi digital yang dibutuhkan.
Bisa juga diwujudkan bantuan-bantuan wifi gratis di daerah-daerah rural yang dianggap masyarakatnya kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan belanja fasilitas digital yang diperlukan.
Tentu saja hal-hal di atas hanyalah sekadar sumbang saran dan pemikiran. Semoga saja lontaran diksi "mudik digital" yang dinyatakan Presiden Jokowi bukan sekadar lontaran kata-kata aktual, yang terasa seksi ketika didengarkan dan dituliskan, tetapi kosong melompong dalam penerapan pada kehidupan yang nyata. Tabik.