Baru-baru ini, mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Achmad Solikhin  akhirnya masuk finalis enam (6) besar kompetisi Scweighofer 2017.  Dalam kompetisi yang memperlombakan inovasi mengenai kehutanan ini, Solikhin menerima undangan untuk mewakili institusinya, Indonesia (IPB) dan Jepang (Shizuoka University).  Dibawah bimbingan Prof. Yusuf Sudo Hadi, Prof. Muh. Yusram Massijaya, dan Dr. Siti Nikmatin, ia berhasil terseleksi dari 36 peserta yang berasal dari universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia.
Meski dari sisi penampilan (performance) Solikhin boleh dikatakan memiliki tampang yang paling culun di antara peserta-peserta lainnya, tapi dia berhasil mempresentasika riset yang luar biasa keren yaitu: inovasi pelapisan kayu dengan teknologi nano untuk memperkuat kayu cepat tumbuh di hutan.
Selanjutnya untuk penentuan pemenang dari keenam finalis tersebut tidak dilakukan oleh dewan juri lagi. Melainkan dikembalikan kepada masyarakat secara demokratis melalui vote publik. Terkait dengan sistem ini, maka seharusnya Solikhin yang berasal dari negara dengan jumlah penduduk terbesar diantara kandidat-kandidat lainnya seperti Fanni Fodor dari Universitas Sopron Hungaria, Felipe Hideyoshi Icimoto dari Universitas Sao paulo Brazil, Davor Krzisnik dari Universitas Ljubljana Slovenia, Damien Mathis dari Univesitas Laval Kanada, dan Nicolas Suarez Saieh dari Universitas Katholik Pontifical Chili.
Tentu saja untuk mewujudkan langkah kemenangan Solikhin ini, diperlukan dukungan yang penuh dari warga negara Indonesia. Ayo batu vote Solikhin untuk kebanggan Indonesia. Caranya:
1. Klik link ini: https://www.schweighofer-prize.org/student_award
2. Pilih gambar Achmad Solikhin dan klik vote.
3. Isikan dengan Nama, Email, dan anti-spam kode.
4. Klik I've read and understood the Term and Conditions and fully accept them.
5.Kemudian send your vote note.
6. Viralkan cara dukungan ini dan ajak semua warga Indonesia yang kita kenal untuk melakukannya.
Semoga sukses Solikhin, sukses bagi keunggulan Indonesia di ajang ilmu pengetahuan Internasional. (*)