Mohon tunggu...
Rohmadin
Rohmadin Mohon Tunggu... Seniman - Bocah Ndeso Seneng Sinau

Amung lare ndeso remen sinau

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ujian Praktek Seni Karawitan - Ladrang Pangkur Pl Barang

3 Juni 2024   09:38 Diperbarui: 3 Juni 2024   09:56 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujian Praktek Seni Karawitan - Ladrang Pangkur Pl Barang

"isuk-isuk kok wis nggodong garing" ini adalah pernyataan beberapa pelaku seni karawitan ketika mendengarkan sebuah sajian gending karawitan. nggodong garing yang artinya nama dari dau pisang yang kering (klaras) kemudian dikaitkan dalam istilah seni karawitan yakni nglaras, analogi ini digunakan mengungkapkan rasa terhadap sebuah sajian gending-gending termasuk ladrang Pangkur ini.

Senin, 3 Juni 2024.
Ujian Praktek Seni Karawitan di SMK Negeri 1 Tanon merupakan momen yang sangat ditunggu atau sekaligus momok bagi siswa-siswi kelas XI Seni Karawitan. Dalam ujian ini, mereka harus menyajikan Ladrang Pangkur Pl Barang, yang memberikan kesempatan untuk menunjukkan dedikasi dan kemampuan mereka dalam bidang seni karawitan. 

Ujian ini bukan hanya mengukur kemampuan akademis mereka, tetapi juga merupakan ajang rasa handarbeni budaya Jawa yang kaya akan nilai historis dan filosofis. Para siswa dinilai oleh tim penguji yang terdiri dari Setyo Purwadi, M.Sn, sebagai pengampu mapel Praktik Karawitan Bersama; Wahono, S.Sn, pengampu mapel Praktik Instrumen Pokok Rebab dan Sindhen; serta Rohmadin, S.Sn., M.Pd, pengampu mapel Praktik Instrumen Pokok Kendang dan Gender.

Selama ujian, siswa diharuskan menyajikan Ladrang Pangkur Pl Barang dengan fokus pada hafalan materi utama seperti penyajian sinden, tabuhan ricikan kendang, ricikan gender, dan ricikan rebab. Penilaian juga mencakup kemampuan menggarap instrumen lain seperti bonang barung, bonang penerus, dan saron penerus sebelum akhirnya menyajikan hafalan garap ricikan balungan. 

Setiap siswa harus mampu menyajikan karya tersebut dengan baik, menunjukkan penguasaan teknik dan penjiwaan yang mendalam, serta mampu mengimplementasikan garap cengkok intrumen pokok. Ujian ini membutuhkan kesiapan mental dan fisik yang baik serta penguasaan materi yang mendalam. 

Penilaian ujian praktek ini tidak hanya berdasarkan kemampuan teknis saja. Setyo Purwadi, M.Sn, salah satu penguji, menekankan pentingnya interaksi hafalan dan sinkronisasi antar tabuhan. "Karawitan bukan hanya tentang memainkan alat musik, tapi juga tentang rasa dan kebersamaan. 

Setiap instrumen harus saling melengkapi, menciptakan harmoni yang indah," ujarnya. Wahono, S.Sn, yang menguji instrumen pokok rebab dan sindhen, menambahkan bahwa pemahaman mendalam terhadap gending dan kemampuan berimprovisasi juga merupakan aspek penting dalam penilaian. Sementara itu, Rohmadin, S.Sn., M.Pd, menekankan pentingnya teknik dan kesesuaian garap dalam menyajikan sajian garap kendang dan gender, serta kemampuan siswa dalam menjaga garap tabuhan.

Hasil dari ujian praktek ini mencerminkan sejauh mana siswa-siswi kelas XI Seni Karawitan memahami dan menguasai seni karawitan. Selain itu, ujian ini juga menjadi tolok ukur keberhasilan atau evaluasi kedepan program pendidikan seni karawitan di SMK Negeri 1 Tanon. 

Dengan pelaksanaan ujian praktek  dan tertulis yang nyata dan komprehensif, diharapkan para siswa tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki apresiasi tinggi terhadap pengetahuan seni karawitan. Ujian ini sekaligus menjadi momen penting dalam perjalanan pendidikan mereka, memberikan pengalaman berharga yang akan terus mereka kenang dan jadikan bekal dalam melanjutkan studi maupun berkarya di bidang seni karawitan.

Sebagai penutup dari seluruh rangkaian ujian praktek ini, diharapkan ada komitmen bersama untuk terus menghidupkan seni karawitan. Para siswa diharapkan dapat menjadi penggiat budaya yang memperkenalkan dan melestarikan karawitan di berbagai kesempatan. 

Melalui pendidikan seni karawitan yang serius dan sistematis, generasi muda dapat terhubung dengan akar budaya mereka, memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, serta meneruskan warisan tersebut kepada generasi berikutnya. SMK Negeri 1 Tanon, melalui ujian praktek seni karawitan ini, telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan mengembangkan seni karawitan, mencetak generasi kreatif yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap budaya bangsa.

#ladrangpangkur #smkn1tanon #senikarawitan #pelogbarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun