Mohon tunggu...
Rohmadin
Rohmadin Mohon Tunggu... Seniman - Bocah Ndeso Seneng Sinau

Amung lare ndeso remen sinau

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Workshop Atraksi Wisata Berbasis Budaya Kabupaten Sragen 2024

22 Februari 2024   11:33 Diperbarui: 22 Februari 2024   11:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Pribadi, 22 Feb 2024)

Sragen, 22 Februari 2024 - Semarak budaya mewarnai Front One Hotel Sragen pada hari Kamis, dalam gelaran Workshop Atraksi Wisata Berbasis Budaya. Diiringi tarian pembuka "Sekar Rinonce"memukau dari hasil kolaborasi SMK N 1 Tanon, Sanggar Tancep Sragen, dan Sanggar Greget Semarang, para peserta diajak menyelami potensi budaya Sragen sebagai daya tarik wisata. 

Beberapa guru SMK Negeri 1 Tanon turut berpartisipasi sebagai peserta workshop. Diantaranya adalah Setyo Purwadi, M.Sn., Siyanto, S.Pd, Wahono, S.Sn, dan Rohmadin, S.Sn., M.Pd.  SMK Negeri 1 Tanon menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya di Sragen dengan berpartisipasi aktif dalam Workshop Atraksi Wisata Berbasis Budaya. Melalui workshop ini, SMK Negeri 1 Tanon berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah Sragen dalam mengembangkan potensi pariwisata Sragen, juga memberikan inspirasi kepada siswa-siswi, meningkatkan partisipasi dalam pengembangan pariwisata, dan memperkuat eksistensi SMK N 1 TANON sebagai sekolah seni budaya yang unggul di Sragen.

Kembali pada topik worksop ini

Workshop ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sragen, Ohny Adhi Aryawan, S.Sos, dan perwakilan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Riyadi Kurniawan, SS. Narasumber ahli, Yoyok Priyambodo dari Sanggar Greget Semarang dan Dosen ISI Surakarta, Dwi Rahmani, S.Kar., M.Sn., memandu peserta dalam memahami strategi pengembangan atraksi wisata berbasis budaya.

Narasumber inspiratif, Yoyok Priyambodo dari Sanggar Greget Semarang dan Dwi Rahmani, S.Kar., M.Sn., dosen ISI Surakarta, berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam mengembangkan atraksi wisata berbasis budaya. Yoyok Priyambodo, dengan Sanggar Greget Semarangnya, telah sukses memadukan seni tari tradisional dengan sentuhan modern, menarik minat wisatawan dari berbagai kalangan. Dwi Rahmani, S.Kar., M.Sn., memaparkan pentingnya penelitian dan pengembangan dalam menciptakan atraksi wisata yang edukatif dan interaktif. Selain itu workshop ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan persepsi seniman dan masyarakat terhadap pengembangan pariwisata berbasis budaya. Dwi Rahmani, S.Kar., M.Sn., menekankan bahwa budaya bersumber tari rakyat merupakan aset berharga yang perlu diolah dan dikemas secara menarik untuk menarik wisatawan.

(Dok. Pribadi, 22 Feb 2024)
(Dok. Pribadi, 22 Feb 2024)
"Budaya bukan hanya tentang tradisi dan ritual, tetapi juga tentang gaya hidup, nilai-nilai, dan kearifan lokal," papar Dwi Rahmani. "Mengembangkan pariwisata berbasis budaya berarti mengemas kekayaan budaya ini menjadi pengalaman yang menarik dan berkesan bagi wisatawan."

Workshop ini membuka wawasan para peserta tentang berbagai strategi pengembangan atraksi wisata berbasis budaya. Yoyok Priyambodo, narasumber dari Sanggar Greget Semarang, membagikan pengalamannya dalam mengolah tradisi lokal menjadi pertunjukan seni yang memukau wisatawan.

(Dok. Pribadi, 22 Feb 2024)
(Dok. Pribadi, 22 Feb 2024)
"Kolaborasi antara seniman, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya," kata Yoyok Priyambodo. "Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan atraksi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan."

Harapan dari kegiatan ini adalah dapat membawa dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Sragen. Ohny Adhi Aryawan, S.Sos, Kabid Kebudayaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Sragen, menyambut baik workshop ini dan berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Beliau juga berpendapat bahwa "Workshop ini membuka wawasan dan memberikan bekal kepada para peserta untuk mengembangkan atraksi wisata berbasis budaya di Sragen," ujar Ohny Adhi Aryawan. "Kami berharap workshop ini dapat meningkatkan kualitas dan daya tarik wisata di Sragen, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan kesejahteraan masyarakat."

Workshop Atraksi Wisata Berbasis Budaya di Front One Hotel Sragen merupakan langkah awal yang positif dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan menggali potensi budaya Sragen dan mengemasnya dengan menarik, diharapkan pariwisata berbasis budaya dapat menjadi primadona dan meningkatkan ekonomi lokal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun