Pada 31/8/2024, Kelompok 048 dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sukses menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi di SMPN 04 Silo, Mulyorejo. Pendidikan kesehatan reproduksi, atau kespro, masih sering dianggap tabu dalam masyarakat Indonesia. Banyak orang tua enggan membahas topik yang berkaitan dengan seksualitas, meskipun pentingnya edukasi ini melampaui sekadar aspek budaya, agama, atau kepercayaan---ia juga berkaitan dengan hubungan individu dengan dirinya sendiri dan orang lain.
Menurut informasi dari Yankes Kemenkes, mengabaikan kesehatan reproduksi dapat menimbulkan berbagai masalah serius, seperti kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, pernikahan dini, infeksi menular seksual (IMS), dan HIV/AIDS. Kespro mencakup kondisi fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala aspek yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsinya. Pendidikan kesehatan reproduksi di kalangan anak usia sekolah berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan yang sehat serta pengembangan kemampuan untuk menghindari perilaku berisiko yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka.
Masa remaja dibagi menjadi tiga tahap: awal (10-12 tahun), tengah (13-15 tahun), dan akhir (16-19 tahun). Dalam penyuluhan ini, mahasiswa KKN Kolaboratif 048 berperan aktif dengan membantu ibu bidan setempat, memastikan acara berjalan sukses, serta membuat siswa-siswi antusias mengikuti materi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H