Mohon tunggu...
Humaniora

Teror Bom di Kampung Melayu

29 Mei 2017   10:04 Diperbarui: 29 Mei 2017   10:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pekan lalu Indonesia kembali berduka dengan adanya aksi teror bom bunuh diri diantara halte transjakarta dan terminal kampung melayu. Yang menyebabkan banyak korban luka luka dan bebrapa diantaranya meninggal dunia, tindakan tidak berprikemanusiaan ini memang sangat membuat masyarakat mengutuk kejam aksi teror seperti ini terlebih lagi bom yang di gunakan adalah bom panic yang di pakai bomber kampung melayu berbahan kimia TATP bahan yang sama untuk bom cicendo senyawa yang sama yang di pakai para bomber ISIS karena usai dua ledakan dari bom bunuh diri tersebut ditemukan serpihan logam, gotri, dan paku. Serpihan serpihan itu dijejali kedalam bom panic bersama bahan peledak. (sumber tirto.id)

Aksi bom bunuh diri yang terjadi kemarintersebut menewaskan 3 personel polisi dan mengakibatkan 6 polisi lain dan 5 warga sipil luka luka. Indonesia memang sering mengalami aksi teror bom seperti ini dari beberapa tahun yang lalu, dengan aksi bom bunuh diri dan pelakunya langsung tewas seketika, entah apa yang ada dalam pemikiran orang orang semacam ini yang rela mengorbankan nyawa sendiri dan merusak kehidupan banyak orang dengan tindakannya.

Sangat miris memang karakter orang orang seoerti ini yang salah dianggap benar dan benar di anggap salah, semoga pemerintah khususnya para aparat keamanan bisa mengusut kasus ini dengan tuntas agar tidak terulang kembali hal hal semacam ini yang menyebabkan banyak nyawa dan koraban yang tidak bersalah melayang sia sia dan lebih siaga lagi menghadapi hal hal semacam ini agar ketika sudah terjadi hal hal seperti ini barulah pemerintah bergerak, agar bisa jauh jauh hari mewaspadai hal hal semacam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun