Mohon tunggu...
Rohadatul Aisy
Rohadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang tertarik dengan kehidupan sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adat dan Tradisi sebagai Penghambat Kemajuan Suatu Masyarakat

22 Juni 2023   21:32 Diperbarui: 22 Juni 2023   21:35 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya kehidupan manusia didalam masyarakat memiliki sifat dinamis sehingga manusia akan selalu mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial ini didalam masyarakat ini memiliki sifat yang mutlak atau terjadi pada setiap masyarakat baik secara cepat ataupun lambat. Selain memiliki faktor pendukung, perubahan sosial didalam masyarakat juga bisa berhadapan dengan berbagai hambatan. Bila faktor pendorong lebih kuat dibandingkan dengan faktor penghambatnya maka perubahan sosial akan terjadi begitu juga sebaliknya bila faktor penghambat lebih besar dibandingkan dengan faktor pendukung maka perubahan sosial tidak akan terjadi. Salah satu faktor penghambat kemajuan suatu daerah antara lain yaitu masyarakat yang bersikap tradisional atau masih eratnya adat dan tradisi di daerah tersebut. 

Tradisi dapat menjadi penghambat kemajuan dalam beberapa situasi. Tradisi merujuk pada praktik atau kebiasaan yang telah lama ada dalam suatu masyarakat dan secara turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Sifat yang berulang-ulang dari tradisi dapat membuatnya menjadi kuat dan sulit untuk diubah.

Pertama, tradisi dapat menjadi penghambat kemajuan ketika menghalangi adopsi inovasi dan perkembangan baru. Ketika suatu masyarakat terlalu terikat pada cara-cara lama dan enggan untuk menerima perubahan, hal itu dapat menghambat pengenalan ide-ide baru, teknologi baru, atau pendekatan baru yang dapat membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai bidang kehidupan.

Kedua, tradisi dapat menciptakan resistensi terhadap perubahan sosial. Beberapa tradisi mungkin bertentangan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip modern seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, atau pluralisme budaya. Ketika tradisi ini bertentangan dengan perkembangan sosial dan perubahan yang diinginkan, dapat terjadi konflik antara tradisi yang dipegang teguh dan tuntutan perubahan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tradisi juga dapat memegang peran penting dalam mempertahankan identitas dan stabilitas budaya suatu masyarakat. Tradisi dapat berfungsi sebagai fondasi yang kuat untuk nilai-nilai dan norma-norma yang membentuk suatu masyarakat. Selain itu, tidak semua tradisi menghambat kemajuan, karena beberapa tradisi dapat mengandung kearifan dan pengetahuan yang berharga yang dapat diterapkan dalam konteks modern.

Dalam konteks perubahan dan kemajuan, penting untuk mencari keseimbangan antara penghormatan terhadap tradisi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan baru. Evaluasi yang cermat perlu dilakukan untuk menentukan tradisi mana yang memang perlu diubah atau dilestarikan, dengan memperhatikan konsekuensi dan manfaat dari perubahan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun