Mohon tunggu...
Rogiyadi
Rogiyadi Mohon Tunggu... -

pemerhati budaya, untuk menuju nusantara jaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengawal Subsidi BBM

28 November 2014   22:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14171624751059635790

Kenaikan harga BBM atau lebih tepatnyapengurangi subsidi BBM yang dilakukan pemerintahan Jokowi-Jk, menuai bermacam tanggapan dari masyarakat. Pro dan kontra mewarnai pengambilan kebijakan yang tidak populis tersebut.

Dalam diskusi yang diselenggarakan pada 27 November 2014 di Universitas Janabadra, menggambarkan betapa beragam pendapat masyarakat tentang pemerintahan yang baru berjalan satu bulan sudah berani menaikan harga BBM. Narasumber dari BEM KM UGM mempertanyakan transparansi perhitungan harga BBM yang sebenarnya, namun dalam hal ini tidak ada sikap pasti mendukung ataupun menolak kebijakan kenaikan harga BBM.

Selain diikuti oleh kenaikan harga bahan pokok dampak yang muncul adalah aksi demo anarkis yang terjadi di beberapa kota besar si Indonesia. Dalam hal ini Beny Susanto selaku ketua forum LSM menolak kenaikan harga BBM tapi tidak setuju dengan aksi menolakan dengan cara anarkis.

Kebutuhan Negara memang harus dipenuhi, selain menaikan harga BBM masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk menuju Indonesia yang sejahtera. Perbaikan disektor pajak menjadi hal yang penting dilakukan untuk mendongkrak pendapatan Negara. Merealisasikan moda transportasi masal menjadi hal yang strategis dilakukan untuk penghematan energy.

Kebijakan kenaikan harga BBM tidak terlepas dari sosok Presiden yang populis menjadi kurang popolis. Dalam hal ini apabila kebijakan yang banyak menimbulkan pro kontra ini diikuti dengan kebijakan yang lain ( kebijakan yang membela kepentingan rakyat ), seperti kartu sakti yang sudah direalisasikan sebelum menaikan harga BBM, tentunya akan meredakan kontra yang terjadi pada Masyarakat.

Kebijakan yang benar-benar bijak sangat diharapkan untuk menuju kesejahteraan Indonesia yang sebenarnya. Pengurangan subsidi BBM sudah dilakukan, kemana subsidi akan disalurkan? Transparansi anggaran belanja Negara sangat diharapkan untuk mempermudah masyarakat mengawalnya. Mereformasi tata kelola migas diprioritaskan untuk segera bisa mengunggkap mafia migas yang selama ini menjadi momok bangsa Indonesia. Hal yang positif dari kenaikan harga BBM, tidak ada lagi penyelundupan BBM ke Negara tetangga. Dari sisi ini berdampak untuk penghematan konsumsi BBM.

Tugas pemerintahan masih panjang, banyak hal yang harus dilakukan untuk membangun Indonesia menjadi Negara yang lebih baik. Umur pemerintahan baru satu bulan, dan masih harus menyelesaikan permasalahan dari peerintahan sebelumnya. Member kesempatan merupakan sikap yang tidak salah, sembari menanti kebijhakan selanjutnya yang memang Pro Rakyat. Rakyat tetap harus mengawal kebijakan-kebijakan selanjutnya.

[caption id="attachment_338434" align="aligncenter" width="415" caption="diskusi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun