Mungkin kalau kita mendengar kata 5 sila dalam ideologi dasar negara Indonesia atau biasa kita sebut dengan kata Pancasila sudah tidak terasa asing dalam telinga kita. Bahkan bagi para siswa dari TK sampai SMA di Indonesia selalu mendengarkan Pancasila pada hari senin pagi.Â
Sebab pada umumnya sekolah-sekolah di Indonesia pada hari tersebut melaksanakan kegiatan upacara bendera dengan tujuan untuk menanamkan sikap disiplin dan mendorong lahirnya kesadaran akan berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air dikalangan peserta didik.Â
Selain kegiatan upacara bendera, ideologi Pancasila sudah ditanamkan pada diri peserta didik melalui pelajaran Pendidikan kewarganegaraan yang menjadi salah satu pelajaran wajib yang harus diikuti oleh para siswa menurut pasal 31 ayat (1) dan (2) UU no. 20 tahun 2003. Hal tersebutlah yang membuktikan bahwa ideologi Pancasila bukanlah sebuah rumusan biasa atau sebuah teori yang di buat oleh para pendiri bangsa (the founding father), tetapi harus menjadi jiwa yang dimiliki oleh seluruh elemen bangsa Indonesia.Â
Namun apakah dengan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai dan Dokuritsu Junbi Inkai yang merumuskan Pancasila serta menetapkan Pancasila menjadi dasar ideologi bangsa Indonesia adalah hadiah dari Jepang.?
Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Dalam sejarah perumusan Ideologi dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila berawal dari pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau biasa dikenal dengan nama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk tepat pada hari ulang tahun Kaisar Jepang Hirohito yaitu pada tanggal 29 April 1945.Â
Selain itu, BPUPKI menjadi sebuah perwujudan janji Jepang karena pada sidang istimewa Teikoku Ginkai ke-85 di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso mengatakan bahwa kekaisaran jepang akan memberikan kemerdekaan kepada segenap rakyat Indonesia dan akan membantu mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh bangsa Indonesia pada saat itu, salah satunya ialah perumusan dasar negara. Oleh sebab itu, terbentuklah BPUPKI yang diketuai oleh K.R.T Radjiman Wedyodiningrat serta salah satu utusan dari Jepang yaitu Ichibangase Yoshio yang menjadi Wakil dalam BPUPKI.
Dalam sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945, menghasilkan sebuah rancangan yang nantinya menjadi cikal bakal lahirnya sebuah Ideologi dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Hal tersebut didasarkan dari arahan ketua BPUPKI dalam pidato pembukaan sidang pertama BPUKI pada 29 Mei 1945.Â
Dalam pidato tersebut Radjiman mengatakan bahwa untuk mendirikan negara yang merdeka, maka dibutuhkan suatu dasar negara yang pasti. Oleh sebab itu, para pendiri bangsa (the founding father) mencoba untuk mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara dan terdapat 3 tokoh penting dalam perumusan dasar negara pada sidang pertama BPUPKI yaitu gagasan dari Ir. Soerkarno, Mohammad Yamin, dan Soepomo.Â
Gagasan-gagasan tersebutlah yang nantinya akan dirumuskan ulang oleh Dokuritsu Junbi Inkai atau PPKI yang diketuai oleh Ir.Soekarno. PPKI mengadakan sidang pertamanya dan menghasilkan rancangan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila yang pada kala itu disebut dengan Piagam Jakarta.
Lalu apakah dalam perumusan Pancasila terdapat intervensi dari pemerintah Jepang pada saat itu?