Sudah sering sekali kita sebagai penduduk Jakarta mendengar kata 'macet' dari supir metromini, teman-teman kita, keluarga kita, bahkan dari kita sendiri. Jakarta adalah kota yang sering terjebak macet, bahkan menjadi kota yang paling macet didunia ini dengan 33240 kali ngerem dalam setahun bedasarkan studi Castrol(bisnis.liputan6.com).
 Macet ini yang kita sering bicarakan disebabkan oleh salah satu hal yang membanjiri jalanan di Jakarta, yaitu kendaraan yang memiliki roda. Kendaraan yang memiliki roda bisa meliputi kendaraan pribadi, umum dan sepeda motor. Menurut dr. Awi Muliadi Wijaya, adanya 60% kendaraan pribadi, 30% angkutan umum dan 10% sepeda motor di sepanjang jalan kota Jakarta(infodokterku.com).
 Kendaraan-kendaraan di Jakarta memiliki banyak jenisnya seperti mobil, bajaj, metromini, dan sebagainya. Kendaraan yang digunakan oleh pengendara di Jakarta ini memiliki fungsi-fungsinya masing-masing seperti mobil minibus pribadi yang digunakan sebagai kendaraan yang dapat mengangkut seseorang maupun rame-rame ke tempat tujuan tertentu, ataupun ojek yang digunakan sebagai kendaraan umum untuk menghasilkan dana kelangsungan hidup supir ojek tersebut.
 Mungkin menurut kita kendaraan ini yang kita gunakan sehari-hari adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan hidup kita masing-masing, tetapi hal yang kita harus sadari adalah penggunaan kendaraan tersebut harus dipertimbangkan.
 Kendaraan pribadi mobil beroda empat memiliki ruang yang banyak dan sebaiknya digunakan dan dikendarai oleh jumlah orang yang dapat diangkuti mobil tersebut, bukan hanya sekedar menyetir mobil sendiri ke tempat kantor tetapi mengajak teman-teman sekantor untuk ikut serta dalam mobil ke tempat kantor. Hal seperti ini harus dilakukan oleh penduduk Jakarta untuk mengurangi kendaraan-kendaraan yang membanjiri Jakarta.