Mohon tunggu...
Rofi Yunasmi
Rofi Yunasmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Penulis

Senang Menulis Konten Agama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Belajar dari Perdebadatan Nabi Adam dan Nabi Musa

8 Mei 2024   16:12 Diperbarui: 8 Mei 2024   16:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: www.freepik.com

Dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra., kita diberikan gambaran unik tentang sebuah perdebatan antara dua nabi besar, yaitu Nabi Adam AS dan Nabi Musa AS. Dalam perdebatan ini, Nabi Musa menyalahkan Nabi Adam atas dosa yang telah mengeluarkannya dari surga.

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: 

Nabi Adam dan Nabi Musa berdebat. Nabi Musa berkata kepadanya: Kamu adalah Adam yang dosamu telah mengeluarkan kamu dari surga. Nabi Adam menjawabnya: Kamu adalah Musa yang telah Allah pilih dengan risalah-Nya dan dengan kalam-Nya lalu kamu menyalahkan aku atas urusan yang telah ditakdirkan atasku sebelum aku diciptakan? Maka kemudian Rasulullah saw bersabda: Maka Nabi Adam mengalahkan Nabi Musa (dalam perdebatan) dua kali.

(Sahih al-Bukhori no. 3157)

Namun, apa yang menjadi pelajaran berharga dari perdebatan ini adalah respons bijak yang diberikan oleh Nabi Adam. Meskipun disalahkan atas dosanya, Nabi Adam mengingatkan Nabi Musa bahwa takdir dan ketentuan Allah SWT telah ditetapkan sebelum dia diciptakan.

Dari sini, kita belajar bahwa kita tidak boleh mengungkit-ungkit dosa masa lalu seseorang, bahkan jika mereka sudah bertaubat. Kita juga belajar untuk menerima takdir Allah SWT dengan lapang dada, mengingat bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh-Nya sejak awal.

Hal ini mengajarkan kita pentingnya sikap pengampunan, pengertian, dan kedamaian. Kita harus belajar untuk melihat kebaikan dalam setiap individu dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga harus memahami bahwa setiap peristiwa dalam hidup kita adalah bagian dari rencana Allah SWT yang lebih besar.

Dengan memahami dan mengamalkan pelajaran dari perdebatan Nabi Adam dan Nabi Musa, kita dapat menjadi individu yang lebih bijaksana, penyayang, dan penuh pengertian dalam hubungan kita dengan sesama manusia. Semoga kita semua dapat menjalani kehidupan dengan penuh ketakwaan, kesabaran, dan pengampunan. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun