Rasulullah mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat Allah SWT sebelum tidur dan saat bangun dari tidur. Beliau bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ قَالَ:
اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا. فَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ.
Dari Abu Zarr ra, dia berkata: Apabila Nabi saw hendak tidur di malam hari, beliau membaca:
Ya Allah, dengan namaMu aku mati dan aku hidup. Dan apabila bangun tidur, beliau membaca: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadaNya lah tempat kebangkitan (di hari Akhir).
(Sahih al-Bukhori no. 5850).
"Ya Allah, dengan namaMu aku mati dan aku hidup." Ini adalah doa yang kita bacakan sebelum tidur, sebagai ungkapan kesadaran kita akan ketergantungan kita pada Allah dalam setiap momen kehidupan kita.
Dan saat kita bangun dari tidur, kita mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadaNya lah tempat kebangkitan (di hari Akhir)." Ini adalah pengakuan syukur kita atas nikmat hidup yang diberikan oleh Allah setelah kita melewati fase tidur yang seperti kematian sementara.
Berdzikir kepada Allah sebelum tidur adalah cara yang baik untuk menenangkan hati dan membersihkan pikiran dari beban hari yang berlalu. Ini juga mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber kehidupan dan kematian kita.
Ketika kita bangun dari tidur, ucapkanlah rasa syukur kepada Allah atas nikmat hidup yang diberikan-Nya kepada kita. Ini adalah awal yang baik untuk memulai hari dengan sikap yang penuh rasa syukur dan kesadaran akan kebaikan Allah.