Rasulullah menyampaikan pesan luar biasa dari Allah SWT: "Wahai anak Adam, infaklah, maka aku akan memberimu rezeki." Pesan ini bukanlah sekadar anjuran, namun juga janji mulia dari Allah bagi mereka yang bersedia berinfak.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
قَالَ اللَّه: أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ.
Dari Abu Hurairah ra: Bahwa Rasulullah saw bersabda:
Allah berfirman: Wahai Ibn Adam berinfaklah, niscaya aku akan memberimu rezeki.
(Sahih al-Bukhori no. 4933).
Allah SWT dengan tegas mendorong kita untuk berinfak, baik dalam bentuk harta, tenaga, maupun waktu. Infak bukanlah sekadar memberi, namun juga merupakan tindakan memperluas kebaikan dan manfaat kepada sesama.
Dalam janji-Nya yang mulia, Allah menjamin bahwa mereka yang berinfak akan diberi rezeki yang mencukupi. Ini adalah janji-Nya yang tidak bisa ditarik kembali. Ketika kita berbagi dari apa yang kita miliki, Allah akan membuka pintu-pintu keberkahan dan memberi kita lebih dari yang kita butuhkan.
Hadis ini termasuk dalam kategori hadis qudsi, yaitu sabda Nabi Muhammad yang mengandung makna yang diilhamkan oleh Allah, meskipun tidak termasuk dalam Al-Quran. Ini menunjukkan keutamaan dan keagungan pesan yang disampaikan.
Mari kita resapi pesan ini dengan sungguh-sungguh. Ketika kita berinfak, kita bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga membuka pintu-pintu rahmat dan berkat Allah dalam hidup kita. Jadilah bagian dari perubahan yang positif dalam masyarakat dengan berinfak sesuai dengan kemampuan kita, dan percayalah bahwa Allah akan memberi kita lebih dari yang kita bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H