Mohon tunggu...
Moh Rofiul Ikhsan
Moh Rofiul Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Universitas Airlangga angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya: Penyebaran Informasi Salah terhadap Penggiringan Opini Publik

21 Mei 2024   06:00 Diperbarui: 21 Mei 2024   06:25 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: RajaKomen.com

Penyebaran informasi yang salah telah menjadi fenomena yang sangat umum dalam era digital. Dengan kemampuan internet yang luas dan aksesibilitas media sosial yang mudah, informasi yang tidak akurat atau palsu dapat tersebar dengan cepat dan jangkauan yang luas. Hal ini dapat memiliki dampak yang sangat negatif terhadap penggiringan opini masyarakat dan dapat menyebabkan kebingungan, kehebohan, dan bahkan perpecahan dalam masyarakat.Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 175,2 juta jiwa pengguna internet di Indonesia memilih media sosial sebagai media dalam melakukan penyebaran dan pencarian berita atau informasi. 

Dalam proses ini, masyarakat tidak hanya menerima informasi yang diberikan tetapi juga memilih untuk menyebarluaskan informasi yang mereka terima tanpa melakukan filtrasi atau pencarian informasi lanjutan. Hal ini membuat informasi yang tidak akurat dapat tersebar dengan cepat dan mempengaruhi opini masyarakat.Informasi yang tidak akurat, yang dikenal sebagai hoax, dapat memiliki tujuan yang jelas, seperti membentuk presepsi, menggiring opini, dan membuat opini yang menguji kepahaman pengguna internet dan media sosial terhadap informasi yang disebar. Dalam beberapa kasus, informasi hoax dapat diproduksi kembali dengan tambahan opini pribadi, menjadikan informasi yang awalnya bersifat fakta menjadi informasi yang tidak akurat.

Penyebaran informasi yang salah dapat memiliki dampak yang sangat negatif terhadap masyarakat. Informasi palsu dapat menyebabkan kebingungan, kehebohan, dan bahkan perpecahan dalam masyarakat. Dalam beberapa kasus, informasi palsu dapat juga berakibat pada perpecahan suatu bangsa. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki daya kritis dan selektif dalam menerima informasi dan untuk tidak langsung percaya berita atau informasi yang diterima.

Dalam menghadapi penyebaran informasi yang salah, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menangkal hoax. Pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye pendidikan dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membedakan informasi yang akurat dan palsu. Masyarakat, di sisi lain, harus memiliki daya kritis dan selektif dalam menerima informasi dan tidak langsung percaya berita atau informasi yang diterima.

Dalam penyebaran informasi yang salah, penting untuk memiliki kesadaran bahwa informasi yang tidak akurat dapat memiliki dampak yang sangat negatif terhadap masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki daya kritis dan selektif dalam menerima informasi dan untuk tidak langsung percaya berita atau informasi yang diterima. Dengan demikian, masyarakat dapat membangun sikap kritis dan selektif dalam menerima informasi dan menghadapi penyebaran informasi yang salah dengan cara yang efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun