Mohon tunggu...
Rofiul Hadi
Rofiul Hadi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang mantan Blogger yang kembali nge-blog setelah bosan dengan aktivitas di SocMed

Selanjutnya

Tutup

Money

2014, Saatnya Berbagi Ilmu

30 Desember 2013   22:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:20 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki pekerjaan yang enak adalah impian semua orang, mau yang baru lulus atau yang sudah kerja sekalipun impiannya sama. Semua orang ingin memiliki pekerjaan yang enak, gaji tinggi, lingkungan nyaman dan kalau bisa kerjanya sedikit. Pasti kebanyakan orang memiliki mimpi memiliki pekerjaan seperti itu :) Tak terkecuali saya yang setelah lulus kuliah seperti kebanyakan fresh graduate ingin mendapatkan pekerjaan yang enak, di dalam kantor ber-AC, berangkat kerja dengan baju rapi dan sepatu mengkilat, naik mobil kesana kemari. Maka ketika saya lulus pun jadilah saya pelamar kerja yang kesana kemari mengirimkan lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Dengan kemampuan apa adanya dan tidak ada apa-apanya itu :d maka selama 3 bulan saya belum diterima kerja juga. Stres? Pasti. Pusing? Apalagi. Tiap di rumah selalu ditanya  ini itu dan orang tua memaksa saya agar mau menjadi PNS tentunya lewat jalur belakang dengan uang pelicin. Dalam hati kecil ada kebimbangan, seperti berada di persimpangan jalan. Jika terlalu lama menganggur, ilmu hasil kuliah yang tidak seberapa ini akan segera menguap. Jika tidak segera bekerja, hanya akan dihantui pertanyaan yang sama dari semua orang yaitu “Kerja dimana sekarang?”. Akhirnya saya memutuskan untuk mengisi waktu menganggur saya, tapi apa? Mau apa?. Di tengah kebingungan itulah ada tawaran dari salah satu teman saya yang sedari kuliah sudah dikenal suka berwirausaha. Tawarannya adalah berjualan pulsa. Sebelumnya saya tidak tertarik, tapi setelah dijelaskan potensinya dan peluangnya akhirnya saya pun tertarik juga.

Memulai Berjualan

Menjual tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya. Bagi saya marketing adalah hal yang menakutkan, menjual adalah hal yang sulit, meyakinkan pembeli adalah mustahil. Ketakutan-ketakutan itu bermunculan di awal, bahkan sebelum saya memulai memikirkannya. Ditambah lagi dengan tentangan orang tua yang mengharapkan anaknya yang sarjana bisa mendapatkan pekerjaan yang mentereng dan berkelas Tapi saat itu saya berada di persimpangan tadi, mengambil kesempatan ini atau menganggur. Saya tidak perlu berpikir 2 kali untuk memutuskannya, karena saya sudah bosan menganggur. Jika dianalogikan, menganggur 3 bulan itu bagi pengangguran itu ibarat 1 tahun karena tidak adanya kegiatan. Karena waktu seakan berjalan sangat lambat dan saya tak ubahnya seperti mayat hidup. Jadi ketika ada kesempatan untuk berbisnis sekalipun saya harus berjualan, saya nekad saja. Saya harus berani mengambil resiko, entah itu gagal, bangkrut, malu, saya sudah tidak peduli. Toh malu karena bangkrut sama juga malunya dengan menganggur :d Akhirnya berbekal sisa uang saku kuliah sekitar 300 ribu, akhirnya saya memulai petualangan saya yang pertama sebagai distributor pulsa elektrik. Pada saat tahun 2006-2007 masih jarang penjual pulsa elektrik serta harga pulsa sangat mahal, sehingga margin keuntungan yang bisa diambil cukup tinggi. Sehingga saya optimis dengan proyeksi keuntungan seperti itu, saya akan mendapatkan keuntungan yang banyak.

Gagal Jadi Sales

Setelah menjadi  distributor pulsa, saya harus mencari agen yang menjadi bawahan saya. Maka saya pun berkeliling kota setiap hari menawarkan produk pulsa elektrik saya. Setiap wartel (saat itu masih banyak), counter pulsa saya datangi satu persatu. Satu persatu pula penolakan saya terima, rasanya kecewa sekali. Dalam hati rasanya semakin lemas dan malas membelokkan motor ke halaman mereka untuk menawarkan produk. Karena sudah tahu, pasti akan ditolak lagi. Dengan cuaca panas terik yang mengeringkan kerongkongan, tentu cukup berat tekanan yang saya rasakan saat itu. Setiap pulang hanya rasa capek yang saya dapat. Tapi dari situ saya jadi belajar bagaimana cara menghadapi setiap orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Paling tidak saya belajar banyak dari kegagalan saya selama menawarkan produk tadi dengan berkeliling kota. Saya masih ingat saya melakukan hal itu selama seminggu dan hanya berhasil mendapatkan 1 agen saja. Itupun agennya masih benar-benar baru, sehingga bolak balik saya harus mengajarinya untuk bertransaksi. Untung tidak seberapa, bensinnya sudah habis banyak :d Sekali lagi kegagalan kedua saya hadapi dengan perasaan campur aduk. Bingung, pusing, malu, entah bagaimana menuliskannya agar anda yang membacanya bisa mengerti :d . Tapi mungkin karena sudah kebal dengan kegagalan, saya tidak menyerah begitu saja. Dan saya percaya, setiap pilihan dan tindakan memiliki resikonya masing-masing. Saya harus siap dengan resikonya baik ataupun buruk.

Menawarkan Produk di Internet

Berbekal sedikit kemampuan membuat website, saya akhirnya membuat website untuk menawarkan produk pulsa saya di internet. Saya hanya memakai hosting gratisan dan membuat website sederhana menggunakan template. Sekali lagi modalnya hanya berani memanfaatkan kemampuan yang saya miliki. Biarpun masih tahap belajar, berani mencoba adalah lebih baik daripada tidak dicoba sama sekali. Sebelumnya saya memang belum pernah membuat website yang online, kecuali beberapa untuk tugas besar saat kuliah. Sehingga menawarkan produk melalui website ini merupakan hal yang baru bagi saya. Ternyata respon yang didapat sangat bagus, ada banyak sekali SMS dan Telepon yang masuk untuk mendaftar sebagai agen pulsa. Pada saat itu paling tidak saya memiliki 1500 – 2000 agen terdaftar selama 1 tahun menggunakan internet untuk media pemasaran. Untuk income pada saat itu dalam sebulan bisa 5-8 juta dari bonus rekrut agen dan komisi dalam bentuk pulsa dari supplier pulsa saya. Sejak itulah saya sadar potensi besar dari internet. Sisi positifnya, saya berhasil meyakinkan dan membuktikan kepada orang tua saya kalau pilihan saya tidak salah. Saya masih bisa menemani orang tua saya di rumah sambil bekerja di depan laptop. Dari sisi pendapatan juga tidak kalah dari teman-teman saya yang bekerja di perusahaan-perusahaan terkenal di Jakarta. Ya mirip kata Om Tukul Arwana, orang desa tapi gaji kota :d Sisi negatifnya untuk orang yang tidak tahu, sering mengira saya kalau nggak baru dapat warisan atau baru dapat undian hadiah. Hahahaha… soalnya itu tadi, saya nggak pernah terlihat keluar rumah untuk bekerja tapi sudah bisa beli ini itu.

Mencari Peluang Baru

Sambil menjalankan bisnis pulsa ini dengan tetap mengandalkan internet, ternyata potensi internet untuk mendatangkan penghasilan masih besar. Saya kemudian mengenal Google Adsense yang akhirnya membuat saya berpenghasilan dolar. Dengan belajar secara otodidak melalui internet, saya belajar cara membuat website, mengisi konten yang menarik dan belajar cara mencari pengunjung blog atau yang biasa dikenal dengan SEO (Search Engine Optimation). Belajar memang memerlukan proses, paling tidak saya menghabiskan waktu 6 bulan untuk bisa benar-benar bisa dan menguasai ilmunya karena tidak ada teman untuk bertanya. Terkadang juga bertanya di forum-forum yang membahas topik serupa. Ternyata begitulah manfaatnya forum di internet, kita bisa berinteraksi disana bersama berbagai orang yang memiliki minat serupa dan bisa saling membantu jika menemui kesulitan. [caption id="attachment_287068" align="alignnone" width="300" caption="Mobil saya pertama dan sampai sekarang :)"][/caption] [caption id="attachment_287363" align="alignnone" width="300" caption="Rumah hasil mendulang Dollar :)"]

13884984261639073571
13884984261639073571
[/caption] Dari Google Adsense saya bisa mendapatkan apa yang seorang pria impikan mulai dari motor, mobil, rumah, hingga memberangkatkan orang tua saya pergi berhaji.

Sebuah Teguran

Terlena dengan penghasilan dari Google Adsense, saya melupakan untuk membangun aset atau mengembangkan aset yang lainnya. Jadi saya praktis hanya mengandalkan Google Adsense sebagai penghasilan utama. Sehingga kemudian ketika ada badai banned massal kepada banyak Publisher dari Indonesia, akun saya pun tanpa kecuali juga ditutup oleh Google. Padahal saat itu uang tabungan saya benar-benar sudah habis untuk melunasi biaya pembangunan rumah saya. Dan saat itu bertepatan dengan kelahiran anak saya yang pertama. Bisa dibayangkan seseorang di-PHK dengan tabungan tinggal sedikit dan anak baru saja lahir. Pikiran saya kalut, darimana saya bisa mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga. Apakah saya harus menjual rumah yang baru saja jadi, padahal itu rumah impian saya? Saya benar-benar berada di titik nol lagi, seperti saat awal saya mulai mengenal internet untuk berbisnis pulsa. Setelah merangkak naik dan berada di atas, saya dijatuhkan lagi ke titik terbawah untuk diuji. Tapi dibalik itu saya bersyukur karena karena ini merupakan teguran dari Yang Maha Kuasa untuk tidak membiarkan saya terlena dengan Nikmat-Nya.

Bangkit dan Harus Bangkit

Setelah Google Adsense menutup akun saya :d , saya berpindah-pindah menekuni beberapa peluang lain seperti Ebay dan Amazon.  Sempat beberapa kali menikmati dolar dari kedua situs ini, saya tidak merasakan ketenangan secara batin. Karena keduanya juga sama dengan Google, bisa menutup akun publishernya sewaktu-waktu. Kemudian saya berpikir peluang apalagi yang bisa dimanfaatkan di internet. Hingga kemudian saya mengamati perilaku istri saya yang suka membeli baju anak-anak untuk anak kami secara online. Penjualnya tidak menggunakan website, tapi hanya mengandalkan Facebook saja untuk memajang produknya dan jika ada yang ingin mengorder tinggal SMS atau kirim BBM saja. Keduanya tidak pernah bertemu tapi yakin untuk mentransfer uang kepada penjualnya. Ditambah lagi dengan berdirinya banyak sekali toko-toko online korporasi besar di Indonesia dalam 2-3 tahun terakhir ini, tentu bukan tanpa alasan. Setelah melihat dan mengamati cara kerjanya ada beberapa hal yang bisa saya ambil untuk menentukan konsep bisnisnya. Tinggal kemudian memilih produk yang harus dijual. Ini bukan perkara mudah, karena jika salah pilih produk maka modal tidak akan kembali bahkan rugi. Belum lagi kompetitornya yang selalu datang silih berganti. Jika terjebak dengan perang harga, maka pemodal seadanya seperti saya pasti akan digilas. Kemudian saya menemukan karakteristik produk yang laku di internet adalah produk yang tidak ada di pasaran, tidak ada di toko sebelah, tidak dijual di semua mall. Sehingga karena tidak ada barang pengganti atau subtitusinya maka konsumen akan mulai mencarinya di internet. Dari hal tersebut akhirnya saya menemukan produk-produk yang tidak pasaran dan bisa dijual di internet yaitu barang dan pernik unik. Selain harganya murah-murah juga tidak pasaran dan tidak dijual bebas. [caption id="attachment_287370" align="alignnone" width="410" caption="Ruang Tamu terpaksa jadi gudang :)"]

[/caption] [caption id="attachment_287371" align="alignnone" width="410" caption="Etalase hendak diisi barang"]
1388499205947443137
1388499205947443137
[/caption] [caption id="attachment_287372" align="alignnone" width="410" caption="Melayani order masuk"]
138849921144863697
138849921144863697
[/caption] Terhitung sudah hampir setahun saya berjualan produk-produk tersebut bersama dengan adik kandung saya. Mulai dari modal 2 juta hingga setelah setahun berjalan omzet dalam sebulan bisa 40 juta dengan margin keuntungan 20%. Itupun dibagi berdua dengan adik saya. Tapi bagi saya sudah bersyukur berapapun hasilnya, tinggal tahun depan ditambah lagi toko onlinenya dan SDM-nya agar mampu mengatasi orderan yang tiap hari masuk. Sehingga bisa menambah volume penjualan dan omzet tentunya.

Peluang Bisnis Jualan Online

Baik Pulsa maupun produk fisik, sama-sama bisa dipasarkan secara online. Peluang semua orang untuk memasarkannya hampir sama. Apalagi semakin banyak orang yang setiap hari mengakses internet, warnet dimana-mana, wifi gratis dimana-mana, modem internet juga murah, paket internet juga tinggal dipilih. Tentunya ini peluang yang bagus untuk dimanfaatkan. Agar kita tidak selalu menjadi pembeli, tapi juga bisa berpeluang menjadi penjualnya. Dengan segala manfaatnya seperti tidak perlu modal besar untuk memulai, produk yang bervariasiwaktu kerja bisa dipilih, resiko kecil dan banyak lagi. Bagi para bapak seperti saya bisa bekerja sambil menemani istri merawat anak dan membereskan urusan di rumah. Bagi para istri juga bisa sedikit-sedikit membantu penghasilan suami daripada bosan di rumah saja menonton sinetron :d Sehingga bagi saya peluang bisnis berjualan secara online masih sangat terbuka sangat lebar karena konsumen Indonesia ini terkenal sangat konsumtif, royal dan mudah tertarik membeli barang yang baru dikenalnya.

Berbagi Ilmu Jualan Online

Berbekal ilmu internet marketing kurang lebih 6 tahun, rasanya ingin saja berbagai ilmu kepada orang lain yang memiliki minat untuk berjualan online. Karena saya tahu pasti ada di luar sana yang ingin belajar dan memulai tapi tidak tahu bagaimana memulainya. Dengan belajar dari pengalaman saya, tentu orang lain tidak perlu mengalami kesalahan yang sama seperti yang harus saya alami. Sehingga bisa menghemat waktu, tenaga dan modal tentunya. Tapi karena terkendala waktu dan tenaga, akhirnya rencana itu gagal terus. Padahal saya ingin sekali menggerakkan perekonomian di daerah saya terutama UKM untuk lebih mengenal internet untuk memasarkan produknya. Hingga akhirnya di awal Desember, salah satu teman saya di Jakarta mengajak saya untuk mengisi workshop internet marketing. Saya sebelumnya berpikir, saya harus datang ke Jakarta dan menghabiskan waktu di jalan meninggalkan keluarga untuk mengisi workshopnya.

Tapi ternyata tidak, teman saya tersebut mengajak saya untuk mengisi workshop internet marketing melalui Facebook Group. Sehingga presentasi dan tanya jawab dilakukan secara online. Dan grup tersebut berbayar, sehingga yang masuk dikenakan biaya. Kenapa berbayar? Agar pemateri maupun pesertanya sama-sama serius mengikuti workshopnya. Dalam hati saya membatin mungkin ini jalannya agar ilmu yang saya miliki bisa dibagikan dan bermanfaat bagi banyak orang. Rencananya workshop ini akan dimulai akhir Januari 2014. Rasanya tepat sekali waktunya, mungkin memang sudah jalan yang diberikan oleh-Nya untuk membagikan ilmu ini di tahun 2014 ini. Meskipun sedikit, semoga bermanfaat. Toh kalau menjadi ilmu yang bermanfaat, pahalanya akan terus sampai ke saya hingga saya mati :)

Point of View

Bagi saya internet adalah market yang terus tumbuh seiring semakin luasnya jangkauan jaringan telekomunikasi di negeri kita. Akan sangat sayang jika pasar yang sedemikian besar ini hanya akan dinikmati oleh toko online dari luar negeri dan kita hanya akan terus-terusan menjadi konsumen. Sudah saatnya kita baik saya maupun anda semua untuk memulai memanfaatkan internet menjadi sumber penghasilan, bukan hanya untuk sekedar browsing dan have fun. Ada beberapa hal yang bisa diambil sebagai pelajaran dari perjalanan 6 tahun saya menjalankan profesi internet marketing

  1. Berani mengambil resiko Setiap keputusan memiliki resiko masing-masing. Resiko berhasil dan gagal selalu ada, karena tidak ada suatu pilihan tanpa resiko kegagalan. Kita hanya bisa memperkecil resiko kegagalan, baik dengan belajar dari kesalahan orang lain, melalukan riset dan survei dan sebagainya. Tetapi yang paling penting dari semuanya adalah harus terlebih dahulu Berani Memulai. Terkadang kita terlalu lama memikirkan resiko sehingga kita takut untuk melangkah. Bahkan sebelum kita memulai, kita sudah berani mengatakan bahwa kita akan gagal. Padahal resiko berhasil dan gagal hanya akan bisa terlihat setelah kita memulainya.Kalau bahasanya Kratingdaeng namanya MakeItReal :). Jangan cuma hanya ada di angan-angan, lakukan saja dulu. Saya mengambil resiko untuk berjualan pulsa daripada melamar kerja terus menerus tanpa kepastian dengan resiko diolok-olok tetangga, sarjana kok jadi sales. Kalau saya tidak mengambil resiko tersebut, saya tidak akan tahu sulitnya menjadi seorang sales. Saya juga tidak akan berpikir lebih kreatif dengan menawarkannya di internet.
  2. Belajar dari kegagalan Banyak orang yang takut melangkah karena gagal, tapi bagi saya dengan gagal kita akan terus belajar dan belajar. Lebih cepat kita gagal, lebih cepat kita belajar, lebih cepat kita memperbaiki diri, lebih cepat kita berhasil. Sehingga tidak ada alasan untuk takut menemui kegagalan. Karena orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba apapun.Kalau saja saya menyerah karena tidak mendapatkan pekerjaan dan hanya terus menunggu, mungkin saya saat ini hanya akan jadi pengangguran atau bahkan karyawan biasa dengan gaji pas-pasan. Atau mungkin saat saya gagal mendapatkan agen pulsa dan menyerah begitu saja, maka mungkin saya tidak tahu betapa besarnya internet bisa menghasilkan uang. Yang pasti Gagal bukan segalanya, tapi pintu bagi kita untuk lebih cepat memperbaiki diri, cepat belajar dan bereaksi dengan secepat mungkin pula.
  3. Diversifikasi Penghasilan Ada istilah Don’t Put Your Egg on One Basket, artinya jangan pernah bergantung dari satu penghasilan saja apalagi kalau anda hanya karyawan. Karena sewaktu-waktu bisa di-PHK sewaktu-waktu. Dan biasanya karena ketergantungan itu akhirnya hanya mengandalkan penghasilan itu untuk membeli apapun termasuk untuk kredit. Kemudian ketika di-PHK semuanya diangkut untuk melunasi utang. Beruntung kalau utangnya sudah lunas, jika tidak?Saya termasuk beruntung karena saat saya dibanned oleh Google, rumah saya sudah jadi. Tapi tidak sedikit pula cerita yang mereka di-PHK ketika cicilan belum lunas dan semua barang kreditannya diangkut. Karena itu penting sekali untuk memisahkan sebagian pendapatan untuk berinvestasi. Apapun itu, mencari sampingan sah-sah saja. Karena selama kita masih bergantung pada orang lain untuk bekerja, maka kita belum merdeka tapi bergantung pada orang lain. Kalau mau merdeka, jadilah pengusaha atau wirausaha :)
  4. Perluas pergaulan dan komunitas Saya sudah merasakan kalau belajar sendiri atau otodidak itu tidak enak. Dengan bergabung dengan komunitas, maka kita akan bisa belajar dari pengalaman orang lain. Jika pengalaman buruk, kita bisa menghindarinya. Jika pengalaman baik, maka kita bisa menirunya.Istilah banyak teman, banyak rejeki ada benarnya. Silaturahim memperlancar rejeki juga benar. Jadi jangan ragu untuk rajin berkomunikasi dengan orang lain. Siapa tahu permasalahan yang kita hadapi akan ada solusinya dari teman-teman kita.
  5. Berdoa Sambil Berusaha Jangan lupakan adanya kekuatan yang tidak terlihat yang membantu kesuksesan perjalanan hidup kita. Ada kekuatan yang Maha Besar sedang mengawasi doa kita, ikhtiar kita, usaha kita dan semangat kita yang akan berimbas pada terbukanya pintu-pintu solusi dari permasalahan yang kita hadapi.Doa orang tua kita, sedekah kita, ibadah kita, semuanya akan kembali kepada kita. Hanya saja waktunya saja yang masih dirahasiakan, tapi kita hanya perlu yakin kalau pertolongan-Nya Pasti datang.
  6. Berbagi Ilmu Dengan membagikan ilmu kita, bukan kita menambah pesaing, bukan pula kita akan menambah pekerjaan. Dengan berbagi ilmu, kita akan membantu orang lain yang memerlukan ilmu dan pengalaman kita. Kita bisa mengubah nasib orang lain dari ilmu yang kita miliki. Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain tentu akan memberikan kepuasan batin.Ketika kita yakin bahwa rejeki sudah ada yang mengatur, rejeki juga tidak akan salah pintu, maka kita harus yakin bahwa dengan berbagi ilmu kita tidak akan miskin. Tapi kita akan sukses dunia dan akhirat. Aamiin

Tahun 2014 adalah tahun bagi saya untuk berbagi ilmu kepada orang lain betapa internet bisa dijadikan media untuk apapun entah itu untuk promosi caleg, berjualan barang, mempromosikan jasa dan sebagainya. Dengan segala kemudahannya, saya yakin semua orang bisa menggunakan internet lebih baik daripada hanya sekedar bermain facebook dan terus menerus menjadi konsumen dan konsumen melulu. Apalagi saat ini semua orang sudah memiliki smartphone bukan lagi handphone biasa, tentu orang akan lebih mudah dan semua bisa berjualan di internet. Tak terkecuali untuk mengedukasi kepada masyarakat pentingnya keamanan bertransaksi di internet, agar orang tidak takut dan kapok bertransaksi di internet karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. apalagi dengan penegakan hukum yang sangat lemah dan tidak mampu melindungi para konsumen di negeri kita. Tentu perlu usaha ekstra untuk menginfokan kepada masyarakat bahwa bertransaksi di internet itu aman, asal tahu caranya :) 2014, saatnya berbagi :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun