Mohon tunggu...
Rovit Ginatra
Rovit Ginatra Mohon Tunggu... Aktor - Pekerja

Saya seorang pakar masalah. Mencari masalah,menemukan masalah,dan jika sudah membuat masalah maka saya lari dari masalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ilmu Suwuk, Rahasia Menang Pilihan Legislatif

7 Februari 2024   11:49 Diperbarui: 7 Februari 2024   12:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu suwuk, yang seringkali diasosiasikan dengan kepercayaan tradisional atau spiritual, telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama bertahun-tahun. Dalam konteks politik, beberapa orang percaya bahwa ilmu suwuk dapat memengaruhi tingkat keberhasilan calon legislatif dalam pemilihan umum. Meskipun pandangan ini kontroversial dan tidak didukung oleh bukti ilmiah, tetapi banyak yang meyakini bahwa penggunaan ilmu suwuk dapat memberikan keberuntungan dan memenangkan hati pemilih.

Penting untuk dicatat bahwa ilmu suwuk bukanlah metode yang diakui secara resmi atau sah dalam politik modern. Meskipun begitu, dalam beberapa kasus, beberapa calon legislatif mungkin memilih untuk melibatkan praktisi ilmu suwuk untuk meningkatkan elektabilitas mereka. Faktor-faktor seperti karisma, daya tarik, dan kemampuan berkomunikasi masih menjadi faktor utama dalam menentukan kesuksesan seorang calon legislatif.

Salah satu alasan mengapa ilmu suwuk dianggap dapat memengaruhi pemilihan adalah keyakinan masyarakat dalam kekuatan energi spiritual atau metafisika. Beberapa calon legislatif percaya bahwa dengan mendapatkan dukungan dari praktisi ilmu suwuk, mereka dapat menarik energi positif dan meraih keberuntungan dalam perjalanan kampanye politik mereka. Hal ini dianggap sebagai strategi tambahan untuk menarik perhatian pemilih dan memperkuat citra positif mereka di mata masyarakat.

Namun, skeptisisme terhadap efektivitas ilmu suwuk dalam politik masih tinggi di kalangan yang lain. Banyak orang berpendapat bahwa keberhasilan seorang calon legislatif lebih didasarkan pada visi, program kerja, integritas, dan rekam jejak mereka dalam melayani masyarakat. Argumen ini menekankan bahwa pemilih cenderung lebih memilih berdasarkan substansi dan kinerja daripada upaya untuk memanfaatkan praktik spiritual atau supranatural.

Pentingnya pendidikan politik dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pemilihan berdasarkan kualifikasi dan integritas dapat membantu mengurangi pengaruh ilmu suwuk dalam pemilihan umum. Masyarakat perlu diberdayakan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang jelas dan pertimbangan rasional, bukan sekadar keyakinan pada kekuatan spiritual.

Dalam menghadapi dinamika politik modern, penting bagi calon legislatif dan pemilih untuk mempertimbangkan bahwa keberhasilan dalam dunia politik lebih didasarkan pada kualitas dan kinerja daripada pada praktik spiritual yang belum terbukti secara ilmiah. Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk memahami dan mengevaluasi calon legislatif berdasarkan kapabilitas mereka dalam membawa perubahan positif dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun