Mohon tunggu...
Rovit Ginatra
Rovit Ginatra Mohon Tunggu... Aktor - Pekerja

Saya seorang pakar masalah. Mencari masalah,menemukan masalah,dan jika sudah membuat masalah maka saya lari dari masalah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Skripsi: Menapak Jejak Karya Ilmiah Mahasiswa

10 Januari 2024   13:11 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah tugas akhir penuh dedikasi.Kebanggaan selain mendapatkan gelar akademik yang disematkan di akhir nama kita,skripsi adalah kebanggaan sesungguhnya.Skripsi merupakan totalitas seorang mahasiswa dalam perjuangannya selama kurang lebih empat tahun berjuang di sebuah kampus tempat menimba ilmu

Skripsi, sebuah karya ilmiah yang menjadi tanda akhir perjuangan kuliah mahasiswa di sebuah pendidikan tinggi ternyata mempunyai sejarah panjang dalam evolusi dunia pendidikan. Istilah "skripsi" berasal dari bahasa Latin, "scriptum" yang berarti tulisan atau karya. Seiring berjalannya waktu, skripsi secara bertahap mengalami transformasi dalam aturan penulisan dan tujuan penyusunannya.

Permulaan skripsi dapat ditelusuri dari abad ke-19 di Eropa, ketika sebuah perguruan tinggi mulai mewajibkan mahasiswa untuk membuat sebuah karya ilmiah sebagai syarat kelulusan. Pada mulanya, skripsi lebih bersifat deskriptif dan fokus pada pemaparan berbagai fakta. Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, skripsi bertumbuh menjadi sebuah karya yang membutuhkan analisis, sintesis, dan kontribusi pemikiran orisinal mahasiswa.

Di Indonesia, skripsi baru dikenalkan pada era kolonial belanda di akhir abad ke-19. Saat itu, skripsi diimplementasikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademis. Namun, hal ini masih sebatas pada perguruan tinggi tertentu dan memiliki persyaratan yang beragam.

Skripsi juga terkadang dinilai menjadi hal yang menakutkan bagi beberapa mahasiswa.Saat mulai menyusun skripsi, mahasiswa sering menganggap skripsi adalah tugas yang berat.

Alasan utama kenapa mahasiswa diwajibkan membuat skripsi antara lain;
1.Memotivasi mahasiswa dalam melaksanakan penelitian mandiri
2.Mengembangkan ketrampilan yang sangat dibutuhkan bagi karir mahasiswa di masa yang akan datang.
3.Memberi sebuah cara bagi mahasiswa membuktikan kemampuannya melakukan penelitian secara profesional dan mengkomunikasikannya.
4.Meningkatkan keahlian mahasiswa di bidang yang telah dipilih.

Zaman ini, skripsi sudah menjadi alat penting dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia.Mahasiswa wajib menyusun skripsi sebagai bukti kemampuan mereka dalam melakukan penelitian ilmiah dan menyajikan argumen secara terstruktur.
Skripsi menjadi platfofm bagi mahasiswa untuk mencari topik spesifik yang menarik minat mereka. Meskipun isinya berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman,inti skripsi tetap berfokus pada kemampuan mahasiswa dalam merumuskan pertanyaan,penelitian, mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan menyajikan temuan secara sistematis.

Skripsi bukan hanya sebuah tugas akhir saja, namun juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk membuktikan diri sebagai peneliti yang mampu memberi sumbangsih dalam perkembangan ilmu pengetahuan.Skripsi harus dikerjakan dengan penuh dedikasi dan rasa tanggung jawab.Tentunya momen terakhir sebagai mahasiswa haruslah dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bekal ketika nanti sudah selesai di wisuda dan menjadi sarjana.Skripsi inilah sebagai bahan pembelajaran mahasiswa ketika terjun di masyarakat menyampaikan gagasan.Kadang kita tahu sendiri berapa banyak sarjana yang ketika terjun di masyarakat bicara saja tidak bisa.Menyampaikan salam pembuka saat rapat RT saja,keringat sudah banyak menetes,gagap dan kaku.Inilah fungsi dari penulisan skripsi yang dibalik kerumitan dan kesulitannya tanpa disadari bisa melatih mahasiswa minimal bisa menyampaikan pendapat atau paling tidak minimal bisa ngomong ketika sudah mulai terjun di tengah tengah masyarakat.

Agen of change yang disematkan publik kepada mahasiswa akan terasa lengkap apabila skripsi benar benar dijadikan sebuah mahakarya dari proses akhir perjalanan di bangku kuliah selama kurang lebih empat tahun.Terlebih jika skripsi yang merupakan hasil karya mahasiswa tersebut benar benar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Perjalanan panjang mencapai gelar sarjana akan terasa bermakna dengan menjadikan skripsi sebagai bukti seorang mahasiswa ikut ambil bagian dalam bidang yang digelutinya selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun